Cirebon, NU Online
Hanya berbekal postingan di media sosial dan gambar yang berseliweran, juga liputan di media, orang dengan mudah melakukan protes, hujatan dan sejenisnya terkait satu persoalan.
Yang terbaru adalah protes yang begitu deras tentang disertasi kontroversial mahasiswa doktoral Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dan hal tersebut membuat jajaran pengurus Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat merasa prihatin.
Pasalnya, menurut Masyhari, Sekretaris PC ISNU Kabupaten Cirebon, terlepas dari setuju atau tidaknya tentang kesimpulan disertasi, banyak orang yang langsung menyikapinya dengan penuh emosional. Padahal, mereka belum membaca secara utuh disertasi tersebut.
"Kita gampang terpengaruh hanya karena pemberitaan sekilas, tanpa mau membaca secara utuh dari objek yang diberitakan. Ini menunjukkan bahwa budaya literasi kita sangat lemah," katanya, Selasa (3/9).
Penegasan tersebut disampaikan pria yang juga dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Cirebon ini saat roadshow yang diselenggarakan PC ISNU Kabupaten Cirebon di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Buntet Pesantren.
Lebih lanjut, Masyhari mengajak segenap civitas akademika di kampus ini untuk ikut membantu PC ISNU Kabupaten Cirebon dalam penguatan budaya literasi di kawasan setempat.
Tidak semata kampus itu, ISNU juga tengah mengajak perguruan tinggi lain untuk turut bergabung. Bahklan dalam waktu dekat akan menggelar muktamar pemikiran untuk tujuan tersebut.
"Kita akan gandeng 13 perguruan tinggi se-Kabupaten Cirebon dalam kegiatan muktamar pemikiran yang akan digelar 2020 nanti. Kegiatan ini sengaja akan kita lakukan dengan tujuan memperkuat budaya literasi di Kabupaten Cirebon," jelasnya.
Tidak hanya semangat mebudayakan literasi yang dilakukan. Yang juga serius digarap ISNU setempat adalah menggagas budaya desa sehat.
Di hadapan direktur dan jajaran staf Akademi Keperawatan (Akper) Buntet Pesantren, Ketua PC ISNU Kabupaten Cirebon, H Abdul Muiz Syaerozie mengajak civitas akademika kampus setempat ikut terlibat dalam kegiatan desa sehat.
"Kami akan bikin pilot projek desa sehat jasmani dan rohani. Keterlibatan Akper dalam kegiatan ini sangat penting," tandas Kang Muiz, sapaan akrabnya.
Pewarta: Ayub Al-Ansori
Editor: Ibnu Nawawi