Pesan Gus Kikin untuk Warga NU Jawa Timur: Persatuan Itu Sakral
Kamis, 11 Januari 2024 | 19:30 WIB
Jombang, NU Online
Penjabat (pj) Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz yang akrab disapa Gus Kikin mengajak semua pihak, khususnya warga NU Jawa Timur untuk bersama mengedepankan kepentingan organisasi Nahdlatul Ulama.
Hematnya, menurut Gus Kikin, mendahulukan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi. Memikirkan agar organisasi NU, khususnya di Jawa Timur bisa berjalan dengan baik serta memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat.
"Kalau kita sama-sama mementingkan kepentingan NU, organisasi ini bisa berjalan dengan baik. Memberikan manfaat ke masyarakat," jelas Gus Kikin, Kamis (11/01/2024).
Gus Kikin menjelaskan, persatuan merupakan sesuatu yang sakral dan penting di organisasi kemasyarakatan seperti NU. Hal ini supaya warga NU di akar rumput tetap bersatu dan damai hidupnya. Sebab itu, menurutnya, pimpinan dan pengurus NU harus bersatu membangun organisasi.
"Bagi kita, memikirkan bagaimana membangun persatuan di akar rumput. NU harus memikirkan umatnya," kata Gus Kikin
Gus Kikin menggambarkan NU ibarat sebuah rumah yang dihuni oleh berbagai suku bangsa dan latar belakang yang bermacam-macam pula. Layaknya sebuah rumah, NU menjadi tempat bernaung semua penghuninya. Rumah juga tempat kembali bagi penghuninya.
Meskipun sebuah rumah, NU adalah rumah yang memiliki cita-cita besar membangun bangsa Indonesia yang majemuk. Menampung semua penghuni yang memiliki berbagai sudut pandang dalam melihat sesuatu.
"Bagi saya, NU itu rumah untuk membangun sebuah bangsa. Sedangkan politik itu hak warga negara, beda dengan NU yang merupakan warga bangsa. Jadi NU ini rumah kita, kalau kita capek di luar, kembali ke rumah," terang Pengasuh Pesantren Tebuireng itu.
Gus Kikin memastikan, setiap warga NU memiliki pilihan politik dan NU menghormati pilihan tersebut. Bahkan Gus Kikin mempersilakan warga NU untuk bergabung dengan partai politik.
"Kita kembalikan lagi saja. Bahwa NU itu organisasi, perkumpulan, untuk kita bangun sebuah bangsa. Sebagai rumah bersama-sama. Kalau ngurusin negara, bisa lewat partai politik. Cuma tetap kembali ke rumah nanti," tegas Gus Kikin.
Gus Kikin menegaskan, NU tidak anti terhadap politik, tapi harus tetap mengutamakan persatuan. Tidak terpecah belah hanya karena beda pilihan dalam bab politik. Sebab itu, menurutnya, penting mendahulukan kepentingan NU di atas kepentingan pribadi.
"Memang NU harus mengikuti perkembangan perpolitikan, tapi NU tetap jadi wadah untuk membangun kebersamaan, ukhuwah, persatuan dan itu penting," tandas Gus Kikin.