Ribuan santri Al-Hasaniyah dan masyarakat memeriahkan Hari Santri Nasional 2017 dengan pawai obor. Di tengan acara, H. A. Baidowi, fasilitator kegiatan HSN mengungkapkan bahwa hari santri harus dijadikan media kebangkitan kaum santri.
“Santri harus aktif dalam mengisi kemerdekaan dengan turut andil dalam membangun daerah. Santri harus menjadi garda terdepan menjaga NKRI dan membangun kesejahteraan umat,” tutur anggota DPRD Kabupaten Tangerang di Pondok Pesantren Al-Hasaniyyah, Ahad (22/10).
KH M. Mansur Hasan ketua Yayasan Perguruan Islam Al Hasaniyah mengingatkan tentang sejarah hari santri. Menurutnya, tanggal 22 Oktober adalah tanggal di mana lahir sebuah karya besar untuk bangsa Indonesia, berupa resolusi jihad NU. Pada 10 November santri, Ansor dan masyarakat bersama pejuang lainnya berperang melawan NICA sampai pada puncaknya terbunuhnya Mallaby oleh santri, dan disobeknya bendera belanda oleh santri.
"Wajar, hari ini kami berlebaran dan bergembira atas perjuangan para leluhur kami," ungkap Kiai Mansur.
Tidak hanya itu, ia berharap pemerintah daerah sampai pusat memberikan perhatian lebih terhadap santri. Sejarah sudah membuktikan loyalitas dan kesetiaan santri pada negeri ini. Maka sudah sepantasnya negara memberikan hal yang lebih dari sekedar hari santri, yaitu hadir dalam menigkatkan sumberdaya dan kesejahteraan santri.
Acara diikuti ribuan santri dan masyarakat, dimotori oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama dan GP. Ansor, yang didukung oleh pengurus KNPI, Karang Taruna, anggota Kepolisian dan TNI. Acara dimeriahkan dipandu oleh group lawak Oplet alumni Akdemi Lawak Indonesia Uchok dan Enjay dibarengi Yadi Sembako. Sementara ceramah disampaikan Kiai Gareng Ihsan al-Fadilah. (Suhendra/Abdullah Alawi)