Sidoarjo, NU Online
Suasana kondusif harus terus dijaga seluruh elemen bangsa. Tidak semata tugas penegak keamanan seperti polisi, juga masyarakat umum. Karena suasana aman merupakan dambaan berbagai kalangan.
Dan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-73, Polresta Sidoarjo Jawa Timur mengadakan istighotsah dan pengajian umum bersama Forkopimda. Hadir pula tokoh lintas agama dan diikuti sekitar 5.000 masyarakat yang memadati Mapolresta setempat.
“Istighotsah dan pengajian umum ini menghadirkan penceramah Gus Miftah dari Yogyakarta dan sebagai kedekatan Polresta Sidoarjo bersama masyarakat,” kata Zain Dwi Nugroho, Kamis (20/6).
Kapolresta Sidoarjo ini bersyukur lantaran bisa berbaur dengan warga. “Alhamdulillah malam ini kami dapat berbaur bersama ribuan masyarakat, untuk bermunajat bersama demi kebaikan bangsa dan Indonesia damai," katanya saat memberikan sambutan.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepercayaan masyarakat kepada Polri. “Khususnya upaya Polresta Sidoarjo bersama masyarakat dalam menjaga keamanan dan kondusifitas kamtibmas di wilayah ini,” ungkapnya.
Kegiatan religi ini diawali dengan shalat Isya berjamaah, dilanjutkan dengan istighotsah yang dipimpin Ketua MUI Kabupaten Sidoarjo, KH Salim Imron.
Pada kesempatan tersebut Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Hikam, Putat, Sidoarjo, juga mengajak masyarakat untuk berdoa. “Monggo bersama demi Indonesia damai dan Polri dapat menjalankan tugas serta tanggung jawab semakin baik,” pintanya.
Usai melakukan istighotsah, acara diisi pengajian umum dengan penceramah Gus Miftah. Sebelumnya berlangsung pula deklarasi 'Tolak Kerusuhan, Indonesia Damai' oleh Forkopimda Kabupaten Sidoarjo, tokoh agama, tokoh masyarakat dan diikuti ribuan jamaah istighotsah.
Pesan perdamaian dan penguatan persatuan untuk NKRI digelorakan Gus Miftah dalam ceramahnya. Ia mengajak masyarakat Sidoarjo untuk ikut serta menjaga perdamaian dan persatuan di tengah perbedaan.
"Agama Islam adalah agama yang ramah bukan agama marah. Karenanya sebagai umat Muslim, mari menebarkan kebaikan yakni Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad,” ujarnya.
Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Gus Miftah untuk menghindari berbagai ulah dan tingkah yang justru menimbulkan permasalahan di kemudian hari. “Makanya marilah bersama-sama jangan membuat kerusuhan di negara tercinta Indonesia. Karena negara kita adalah penuh kedamaian," tandasnya. (Moh Kholidun/Ibnu Nawawi)