Daerah

Ramadhan, Penjualan Kitab Kuning Meningkat

Kamis, 25 Juni 2015 | 06:30 WIB

Kudus, NU Online
Bulan Ramadhan 1436 H, beberapa produk-produk di pasaran mengalami kenaikan penjualan yang signifikan. Hal ini dirasakan pula oleh toko kitab Mubarokatan Thoyyibah, Kudus, yang merasakan peningkatan pembelian produk-produk yang dijualnya, khususnya kitab-kitab kuning.<>

Rohmat Alamin, Bendahara toko kitab Mubarokatan Thoyyibah mengungkapkan, peningkatan dimulai sejak sebelum masuk bulan Ramadhan, tepatnya awal berlangsungnya tradisi Dandangan (tradisi rutin setiap tahun di Kudus untuk menyambut bulan Ramadhan). "Puncaknya (penjualan kitab kuning) terjadi pada awal-awal Ramadhan," kata pria yang akrab disapa Amin saat ditemui NU Online di kantornya, Rabu (24/6) kemarin.

Menurut Amin, peningkatan penjualan kitab kuning disebabkan banyaknya kebutuhan kitab kuning untuk tradisi ngaji pasanan bagi kalangan pesantren. Faktor lainnya adalah persiapan pesantren dan madrasah belanja kitab-kitab untuk tahun ajaran baru yang kebetulan untuk tahun ini, ajaran baru kurikulum madrasah dan umum hampir bersamaan.

"Jadi untuk penjualan nilainya sangat signifikan dibandingkan untuk bulan Ramadhan tahun kemarin-kemarin," terang santri yang sudah sebelumnya belajar di Pesantren Yanbu'ul Qur'an yang dengan toko kitab Mubarokatan Thoyyibah yang juga masih satu atap di bawah Yayasan Arwaniyah.

Untuk jenis kitab yang laris di bulan Ramadhan, menurut pengamatan Amin, yakni kitab-kitab yang jumlah halamannya tidak lebih dari 48. Sementara kitab-kitab yang halamannya lebih dari 48 biasanya digunakan untuk tahun ajaran baru di bulan Syawal. "Kitab-kitab yang laris itu seperti 'Uqudulujjain, Qishatul Mi'raj, Taqrib, dan lain-lain," tambahnya.

Tidak hanya menjual di toko saja, pihaknya juga mensupplay permintaan tinggi terkait kitab-kitab kuning di sekitar Kudus, seperti kabupaten Demak, Pati, dan daerah-daerah Jawa Tengah bahkan hingga uar Jawa Tengah.

Melihat fenomena ini, Amin merasa cukup senang, soalnya masyarakat masih gemar untuk mempelajari keislaman. Selain itu, dari pengajar-pengajar di pesantren ataupun madrasah juga semangat untuk mengajar kitab kuning.

Harapan Rohmat Alamin, sebagaimana pesan dari KH. Ulil Albab, pengasuh pesantren Yanbu'ul Qur'an Arwaniyah dan juga sebagai Rais Syuriah PCNU Kudus, bahwa jangan hanya niat berdagang sendiri, tetapi juga diniatkan untuk tolong menolong membantu menyediakan kebutuhan wawasan masyarakat. "Harapannya juga untuk memberantas kebodohan," tandasnya. (M. Zidni Nafi'/Anam)


Terkait