Rombongan Pimpinan Ranting NU Desa Babakan Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah saat kunjungan ke kantor PBNU di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat Sabtu (2/7/2022) pagi. (Foto: istimewa)
Jakarta, NU Online
Pimpinan Ranting NU Desa Babakan Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah melakukan kunjungan ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat pada Sabtu (2/7/2022) pagi. Kunjungan ini adalah realisasi dari salah satu program kerja ranting NU Babakan bersama segenap pengurus dan badan otonomnya.
Rombongan menempuh perjalanan dari Jawa Tengah dengan rute ziarah ke Sunan Gunung Jati Cirebon. Tiba di Jakarta, rombongan berjamaah shalat subuh di Masjid Istiqlal lalu berjanjut ke Gedung PBNU. Di Gedung PBNU mereka disambut oleh perwakilan pengurus PBNU yang bertugas, yakni Kiai Sirodj Ronggolawe dan Kiai Nurul Huda dari jajaran LDNU.
Baca Juga
Menggerakkan Ranting dan Anak Ranting NU
Rombongan sejumlah 56 orang tersebut mendapat apresiasi PBNU sebab menjadi NU Ranting yang pertama melaksanakan sowan ke pengurus PBNU di Jakarta dalam 36 tahun terakhir. Kiai Sirodj dalam sambutannya memuji sebab rombongan juga datang dengan sengaja, lengkap dan terencana matang.
Dalam pertemuan di ruang rapat gedung PBNU tersebut terjadi dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan. Banyak pembahasan-pembahasan penting terkait perkembangan kekinian NU dari pusat hingga ranting. Pihak Ranting Babakan juga menyampaikan profil serta segenap dukungan potensi dan kendala-kendalanya.
Kiai NH panggilan akrab KH Nurul Huda menyampaikan sekapur sirih yang menitikberatkan pada hal-hal seputar kemandirian organisasi.
Baca Juga
Maarif NU Riau Adakan Kunjungan ke PBNU
"Alhamdulillah dalam waktu dekat di Ranting NU Babakan akan mendirikan BUMNU," ungkap Kiai NH.
Pihaknya juga memohonkan maaf sebab segenap pengurus yang lain sedang berkegiatan baik mengikuti amirulhaj maupun kegiatan yang lain sehingga tidak berada di kantor di akhir pekan ini.
Kiai NH menyampaikan visi utama Ketua Umum PBNU saat ini yang paling sederhana adalah 'NU itu bukan sekedar lambang, sebab NU lahir dari peradaban. "Sehingga pengurus beserta warga NU di tingkatan ranting pun mesti berkembang menjadi organisasi mandiri yang ikut mewujudkan Islam rahmatan lil alamin," lanjut Kiai NH dengan penuh semangat.
Masih menurut Kiai NH, menjadi pengurus NU berarti siap memikul mandat peradaban. "Engkau ada di desa, tapi pastikan gerakanmu dan karyamu bisa mempengaruhi dunia," lanjut Kiai NH menggugah semangat dalam kesamaan visi gerak mulai dari pengurus besar hingga ranting.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Kiai Chadirin selaku Ketua Tanfidziyah yang baru terpilih sejak 2022, berasama jajaran Syuriyah seakan menemukan semangat baru dalam berkiprah di masyarakat. Ikut dalam rombongan tersebut Kiai Sonhaji, pengurus NU ranting yang juga Kepala Desa Babakan beserta empat orang perangkat desa yang aktif menjadi pengurus NU.
Usai dari PBNU, rombongan melanjutkan perjalanan ziarah ke makam para wali di Banten hingga Sabtu malam. Sepulang ziarah para wali di Banten, rombongan menuju Pekalongan.
"Perjalanan pulang malam Ahad ke Pekalongan, rencananya shalat subuh di sana dilanjut sowan ke Ndoro Habib Lutfi Bin Yahya bila Allah swt memberikan rezeki untuk kami bermuwajahah dengan beliau di Ahad pagi," ungkap Maarif selaku panitia perjalanan.
Editor: Kendi Setiawan