Daerah

Relawan NU: Logistik Cukup, Akses dan Air Bersih Masih Jadi Kendala di Sibolga

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:30 WIB

Relawan NU: Logistik Cukup, Akses dan Air Bersih Masih Jadi Kendala di Sibolga

Bantuan dari NU Peduli untuk warga terdampak bencana Sumatra di Sibolga, Sumatra Utara. (Foto: dok istimewa/Nurimah Harahap)

Sibolga, NU Online

Kondisi para pengungsi bencana banjir dan longsor di Kota Sibolga, Sumatra Utara, mulai menunjukkan perbaikan. Kebutuhan sandang dan pangan dilaporkan telah relatif merata tersalurkan di sejumlah lokasi pengungsian. Meski demikian, sebagian wilayah masih terisolasi akibat cuaca ekstrem dan kerusakan infrastruktur.


Relawan NU Sibolga, Nurimah Harahap, menyampaikan bahwa secara umum kondisi pengungsi cukup membaik. Namun, ketersediaan air bersih masih menjadi persoalan utama hingga saat ini.


“Saat ini kami masih kesulitan mendapatkan air bersih. Tapi untuk kebutuhan lainnya, insyaallah sudah tercukupi,” kata Nurimah kepada NU Online, Selasa (16/12/2025).


Ia menambahkan, selain bantuan logistik, para pengungsi masih membutuhkan berbagai perlengkapan penunjang, seperti family kit (handuk, sabun mandi, dan P3K), kidsware (perlak, minyak telon, minyak kayu putih, popok bayi), serta peralatan rumah tangga.


Kendala distribusi bantuan juga diperparah oleh rusaknya akses jalan dan jembatan di sejumlah titik. “Jembatan dan jalur darat masih tersendat sampai hari ini. Kondisinya belum memungkinkan untuk diakses relawan maupun warga terdampak,” lanjutnya.


Meski demikian, para relawan tetap berupaya menyalurkan bantuan dengan berbagai cara, terutama ke wilayah yang masih terisolasi.


“Banyak warga berterima kasih karena bantuan sudah mulai sampai ke daerah terisolasi. Namun, mereka juga berharap bantuan dapat lebih merata dan adil,” terangnya.


Nurimah juga menyebutkan kebutuhan mendesak lainnya, seperti karpet, selimut, obat-obatan, dan pakaian dalam.


Senada dengan itu, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Sibolga, Syahrul M. Siregar, menyatakan kondisi warga secara umum terus membaik. Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap waspada mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi.


Berdasarkan data Pemerintah Kota Sibolga, bencana banjir dan longsor telah menyebabkan 47 orang meninggal dunia dan 45 orang mengalami luka-luka. Sementara itu, 12 orang masih dinyatakan hilang.


“BPBD melaporkan ribuan warga terdampak dan saat ini mengungsi di berbagai titik yang tersebar di empat kecamatan,” ujar Syahrul.


Tercatat sebanyak 4.456 jiwa mengungsi dengan rincian: Kecamatan Sibolga Utara 1.884 orang di 13 titik, Kecamatan Sibolga Kota 340 orang di delapan titik, Kecamatan Sibolga Sambas 190 orang di empat titik, serta Kecamatan Sibolga Selatan 2.042 orang di 11 titik pengungsian.


Di tengah kondisi tersebut, bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan. Sejumlah donatur yang telah menyalurkan bantuan antara lain LPBINU, LAZISNU Palas, LAZISNU Kampar, dan LAZISNU Indramayu.


“PCNU Kota Sibolga menerima bantuan dari LPBINU sebesar Rp20 juta yang digunakan untuk pengadaan 148 paket sembako. Sebanyak 48 paket di antaranya disalurkan ke wilayah Tapanuli Tengah,” imbuh Syahrul.


Selain itu, LAZISNU Palas menyalurkan bantuan sembako berupa beras, mi instan, minyak goreng, roti, telur, garam, sayuran, air mineral, serta pakaian bekas layak pakai. Bantuan serupa juga disalurkan LAZISNU Kampar, meliputi beras, mi instan, air mineral, gula, alat masak, sandal, pakaian dalam, serta pakaian baru dan layak pakai.


Sementara itu, LAZISNU Indramayu menyalurkan bantuan langsung tunai sebesar Rp4 juta. “Baru saja LAZISNU Indramayu menyalurkan bantuan tunai sebesar Rp4 juta,” pungkasnya.


===========

Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: filantropi.nu.or.id.