Rumah Warga di Sibolga Rata dengan Lumpur, Bantuan NU Terus Mengalir untuk Pengungsi
Selasa, 9 Desember 2025 | 16:45 WIB
Banjir dan longsor yang melanda Sumatra Utara menyebabkan rumah-rumah warga kini terbenam lumpur. (Foto: BPBD Sumut)
Sibolga, NU Online
Kondisi para pengungsi korban bencana di Kota Sibolga, Sumatra Utara masih memprihatinkan. Sebagian besar rumah warga rusak berat bahkan rata dengan tanah akibat tertimbun lumpur. Hingga kini, para penyintas masih tersebar di sejumlah lokasi pengungsian, mulai dari kantor lurah, masjid, Kodim, hingga Gedung Nasional.
Ketua PC GP Ansor Kota Sibolga, Zulfandi Dwi Saputra Jambak, menyampaikan bahwa kebutuhan pangan para pengungsi relatif tercukupi berkat bantuan relawan dan Pemerintah Kota Sibolga. Data sementara mencatat jumlah pengungsi mencapai 2.054 jiwa.
“Kondisi mereka untuk kebutuhan pangan masih tercukupi. Namun sebagian warga yang mengungsi di rumah keluarga belum tersentuh bantuan, baik sembako, pakaian, susu bayi, popok, maupun obat-obatan,” ujarnya kepada NU Online, Selasa (9/12/2025).
Ia menambahkan bahwa harga sembako di Sibolga masih tinggi pascabencana karena minimnya pasokan. Hal ini cukup memberatkan warga yang memilih tinggal sementara di rumah kerabat sambil menunggu bantuan lanjutan.
Selain distribusi bantuan, relawan Ansor Sibolga juga terlibat langsung dalam mengevakuasi korban yang tertimbun longsor. “Kemarin NU menyerahkan bantuan beras kepada kader Banom NU yang terdampak. Namun warga yang tidak terdampak langsung juga cukup merasakan dampaknya karena harga kebutuhan pokok melonjak,” imbuhnya.
Menurutnya, seluruh kecamatan di Kota Sibolga terdampak bencana, yaitu Sibolga Selatan, Sibolga Kota, Sibolga Sambas, dan Sibolga Utara. Tercatat 53 orang meninggal dunia, 2 orang hilang, dan 67 mengalami luka-luka.
Senada, Ketua PCNU Sibolga, Ali Sutan Lubis, menyebut banyak rumah warga yang hancur total. Sebagian warga mulai kembali ke rumah masing-masing, meski kondisi bangunan masih bercampur dengan lumpur.
“Kebanyakan rumah warga hilang, rata dengan tanah. Jadi banyak yang belum bisa pulang. Namun sebagian lainnya tetap kembali ke rumah walaupun masih dipenuhi lumpur,” ujarnya kepada NU Online.
Ia menyampaikan bahwa sejumlah fasilitas umum juga rusak berat akibat tertutup tanah dan lumpur. Meski demikian, berbagai bantuan dari lembaga-lembaga NU telah disalurkan.
“Bantuan dari LPBINU, NU Care-LAZISNU, PCNU Palas, Ansor Riau, dan berbagai pihak NU lainnya sudah kami distribusikan kepada warga,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa bantuan senilai Rp20 juta dari LPBINU sudah disalurkan dalam bentuk paket sembako, seperti beras, minyak, dan mie instan. Selain itu, PBNU juga menyalurkan bantuan tahap pertama masing-masing Rp100 juta untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Terkait akses penyaluran logistik, pihaknya mengungkapkan bahwa sebagian besar bantuan harus dikirim melalui jalur udara. “Tidak ada akses darat. Kami menggunakan helikopter karena Jembatan Amboli tidak selalu bisa dilewati,” pungkasnya.
============
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: filantropi.nu.or.id.