Rutinan Ngaji Gus Iqdam Tetap Berjalan pada Ramadhan, Intip Keseruan Jamaah di Bawah Pohon Sengon
Selasa, 4 Maret 2025 | 22:00 WIB

Gus Iqdam dalam pengajian rutinan Majelis Taklim Sabilu Taubah di Blitar, Jawa Timur, pada Senin (3/3/2025) malam. (Foto: Youtube Gus Iqdam Official)
Blitar, NU Online
Siapa yang tidak kenal Gus Muhammad Iqdam? Sosok pendakwah muda asal Blitar yang kondang karena membina jamaah Garangan.
Gus Iqdam membina jama'ah yang beragam itu dengan membuka rutinan di rumahnya, Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Karanggayam, Srengat, Blitar, Jawa Timur.
Suasana Ramadhan tidak membuat rutinan ngaji menjadi libur. Justru malam Ramadhan nampak terasa syahdu. Sound system dan beberapa layar besar sudah berjajar rapi menyiarkan pengajian yang dimulai dengan shalawat itu. Setelag shalawat usai, Gus Iqdam hadir dan membacakan kitab kajiannya.
Rutinan pengajian Gus Iqdam bisa diikuti setiap malam Selasa dan malam Jumat. Adapun kedua rutinan ini juga bisa disimak melalui kanal Youtube Gus Iqdam Official. Hanya saja, paling hits pengajian diikuti di bawah pohon sengon.
Beberapa kali Gus Iqdam juga mengatakan bahwa ngaji di bawah pohon sengon memiliki kekhasan tersendiri. Hal itu juga dirasakan oleh beberapa jamaah.

Miskiyah (65), seorang jamaah Sabilu Taubah mengatakan bahwa ngaji di bawah pohon sengon sangat terasa sejuk.
"Iya enak adem apalagi ngajinya Gus Iqdam begitu gayeng," ucap kepada NU Online, pada Senin (3/3/2025) malam.
Tidak hanya Miskiyah, ada juga Nur Hadi (25) yang merasakan aura khas ketika ngaji di bawah pohon sengon.
"Ngaji di sini (di bawah pohon sengon) tuh seolah membuat kita melupakan penat sesaat. Apalagi di sini setiap orang diterima dengan baik," tegasnya.

Miskiyah dan Nur Hadi merupakan jamaah lintas generasi yang merasakan kenyamanan ngaji di Markas Sabilu Taubah. Selain ngajinya sederhana dan diterima masyarakat, di sini juga disediakan kopi gratis.
Walaupun ngaji hanya beralasan tikar plastik seharga dua ribuan, tetapi tidak menyurutkan semangat menambah ilmu. Terlebih suasana itu selalu dirindukan oleh jamaah yang datang dari berbagai kota.
Agung (47), salah satu Satgas Majelis mengatakan bahwa animo jamaah ngaji Gus Iqdam tiap waktu terus bertambah. Mereka datang dari berbagai wilayah, bahkan luar kota. Mereka datang bersama rombongan kadang bukan dengan kendaraan pribadi melainkan sewa.
"Tiap rutinan, kadang 10-15 ribu jamaah hadir itu biasa. Bahkan jika ada acara seperti maulid atau harlah pastinya jamaah lebih membludak lagi," jelasnya.
Ngaji di ST, sebutan untuk Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, memang semakin membuat penasaran. Pengajian rutin ini telah berjalan sejak 2018. Pada awal-awal rutinan, jamaah hanya diikuti 9 sampai 20 orang. Namun kini jamaah ST sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Saat hadir di rutinan, walaupun jamaaah harus berdesakan dan kadang turun hujan, tapi mereka tetap serius menyimak pengajian Gus Iqdam.
Gus Iqdam dan ST memang menjadi magnet kekinian di tengah fenomena kegersangan spiritual.
Majelis ST telah menjadi rumah kedua bagi ribuan orang yang memerlukan hiburan rohani. Bagi Gus Iqdam, majelis ini bukan milik pribadi melainkan milik semua orang. Setiap orang boleh datang, akan diterima dengan tangan terbuka dan hati yang tulus.
Kontributor: Woko Utoro