Jember, NU Online.
Ibu Shinta Nuriyah kembali menekankan pentingnya menghargai keanekaragaman di Indonesia. Karena, bagi istri alm Gus Dur ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia, memang dibangun atas dasar keanekaragaman tersebut. Di tengah kecenderungan rasa benci antara sesama anak bangsa karena berbagai perbedaan, maka sikap ini, menurut Ibu Shinta perlu dihadirkan kembali di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Demikian disampaikan Ibu Nyai Shinta Nuriyah Wahid dalam acara Sahur Keliling di Gedung Kauje Universitas Jember, Rabu, 29 Juni dini hari 03.00-04.00 WIB.
Acara ini dihadiri tak kurang dari 400 peserta yang terdiri dari kaum dhuafa, fakir, miskin, dan civitas akademika Unej. Rektor Universitas Jember, Drs. Moh. Hasan, PhD, Dr Kiai MN Harisudin, M.Fil.I (Ketua Puan Amal Hayati Jember dan Katib Syuriyah PCNU Jember), KH Misrawi (Wakil Ketua PCNU Jember) dan segenap pembantu rektor dan dekan di lingkungan Universitas Jember hadir pada kesempatan tersebut. Sahur keliling ini juga dimeriahkan dengan grup samrah Darmawanita Unej dan Hadrah Sholawat NU.
Dalam tausiyah-nya, Ibu Shinta menyinggung perkembangan agama Bahai yang mulai diterima secara resmi di Indonesia.
“Mungkin bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik, sudah tahu kalau agama Bahai sudah diterima di Indonesia. Kalau belum tahu, nanti saya beri tahu,” jelas beliau sambil bercanda. Intinya, agama Bahai laiknya agama yang lain yang mengajarkan kebaikan pada umat manusia. Agama Bahai, lanjut Ibu Shinta, juga sudah puluhan tahun hidup dan berada di Indonesia.
Ibu Shinta juga menjelaskan pengalaman sahur keliling yang dilakukan selama ini. Jika bersama tukang becak, Ibu Shinta sahur dengan mereka di alun-alun. Jika bersama dengan bakul-bakul pasar, Ibu Shinta sahur di pasar. Demikian juga, jika dengan pemulung, Ibu Shinta sahur di bawah kolong jembatan.
“Ini semua akan terus memantik empati kita untuk berpihak pada para dhuafa yang selama ini tidak tersentuh oleh banyak pihak,” kata Ibu Nyai Shinta Nuriyah Wahid yang juga Ketua Umum Puan Amal Hayati Pusat.
Sementara itu, sebagai tuan rumah, Rektor Unej,. Moh Hasan sangat bersyukur atas kedatangan Ibu Shinta Nuriyah Wahid.
“Pertama kami mohon maaf karena banyak mahasiswa yang sudah pulang sehingga tidak bisa maksimal. Selanjutnya, kami juga minta taushiyah dari Ibu Nyai Shinta untuk kami-kami agar lebih berkualitas hidup kita”, tukas Moh. Hasan yang juga pengurus A’wan Syuriyah PCNU Jember. (Anwari/Mukafi Niam)