Jember, NU Online
Dalam rangka memeriahkan Hari Santri 2018, Majelis Pembina TPQ Maarif NU Jember, Jawa Timur (Metode 'Allimna), menggelar Perkemahan/Festival Santri di alun-alun Kecamatan Tanggul. Kemah yang diikuti oleh 4000-an santri cilik itu akan berlangsung tiga hari (19-21/10).
Sejumlah acara yang dilombakan dalam kemah tersebut antara lain adalah kaligrafi, nasyid islami, baca shalawat, MTQ, khitobah, puzle surat pendek dan cerdas cemat. Selama dua hari itu, peserta kemah juga diwajibkan melakukan shalat lima waktu berjamaah.
“Ini bukan sekedar lomba, tapi ada unsur penanaman nilai-nilai iman dalam dada peserta,” tukas salah seorang panitia, Sugeng Prayitno kepada NU Online di sela-sela pembukaan kemah, Jumat (19/10).
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Tanggul, Jember, H A Fauzi saat memberikan sambutan menegaskan bahwa Perkemahan/Festival Santri tersebut sangat bermanfaat bagi pembinaan dini generasi penerus bangsa. Selain melatih peserta untuk bermasyarakat, juga melatih keberanian sekaligus mengasah kecerdasan.
“Karena itu, acara tesebut kami dukung penuh,” jelasnya.
H A Fauzi menambahkan, santri merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Sehingga santri harus cilik itu dibimbing sedemikian rupa agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan.
“Kita yakin santri cilik ini sekian puluh tahun kedepan akan menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah bangsa,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Majelis Pembina TPQ Marif NU Jember, Gus Junaidi Al-Hafidz berharap agar Perkemahan/Festival Santri itu, dijadikan momentum oleh masyarakat (orang tua) untuk membina anak-anaknya secara intens, khususnya dalam menanamkan pondasi keimanan.
“Karena anak adalah amanah,” katanya (Red: Aryudi AR).