Santuni Anak Yatim, NU Care Grogolan Pati Gunakan 'Koin NU'
Rabu, 18 Agustus 2021 | 13:30 WIB
Anak-anak yatim usai santunan berpose bersama Ketua DKM Darussalam dan panitia. (Foto: Dok. NU Care LAZISNU Grogolan)
Pati, NU Online
UPZIS NU Care-LAZISNU Grogolan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memanfaatkan dana yang terkumpul lewat Kotak Infak (Koin) NU untuk santunan anak yatim pada Muharram ini. Ketua UPZISNU Grogolan Utara, Siti Muyassaroh, mengatakan dana yatama yang khusus dikumpulkan untuk santunan anak yatim ini diperoleh selama delapan bulan kepengurusannya.
"Sejak terbentuk pada Desember 2020, kami langsung gencar mengumpulkan dana dari Nahdliyin melalui Koin NU. Khusus dana Yatama, kami berhasil kumpulkan 6.445.000 rupiah," kata Muyassaroh kepada NU Online usai santunan di Masjid Jami’ Darusalam Grogolan, Dukuhseti, Pati, Rabu (18/8/2021).
Menurut Saroh, sapaan akrabnya, NU Care LAZISNU Grogolan Utara memiliki sejumlah program, antara lain santunan Yatama. "Muharram ini merupakan bulan besar untuk anak yatim. Jadi, momen ini kami gunakan untuk mengalokasikan dana yatama secara maksimal untuk mereka," ujarnya.
Saat ditanya tentang wujud santunan, ia mengatakan ada uang tunai, nasi kotak, dan snack bagi anak yatim dan hadirin. "Uang tunai memang tidak seberapa. Tapi sangat berarti sekali untuk anak-anak yatim di sini. Hanya 135.500 rupiah per anak," ungkap guru MI Minsya’ul Wathon Grogolan ini.
"Itu semua kami bagi habis untuk mereka. Karena ini amanat dari Ketua Takmir Masjid Darussalam KH Ali Makhtum. Beliau menganjurkan, dana anak yatim itu dihabiskan saja. Harus habis tanpa sisa. Karena dibagi habis, maka ada sisa 500 rupiah. Itu pun kami masukkan ke amplop untuk mereka," sambungnya.
Aktivis Fatayat NU Dukuhseti ini sangat berterimakasih kepada seluruh pengurus banom di lingkungan NU Grogolan atas terlaksananya program santunan. Kegiatan ini, kata dia, terinspirasi dari program NU Care-LAZISNU Jawa Tengah, utamanya NU Care-LAZISNU Pati.
Kepala Desa Grogolan yang diwakili Kepala Dusun (Kadus), Khoirul Umam Elfathy, dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Pihaknya berharap manfaat dari acara santunan ini lebih terasa bagi anak-anak yatim.
"Santunan tidak harus selalu berupa materi. Namun, bisa berupa nonmaterial seperti perhatian dan lainnya," kata Umam di hadapan hadirin yang memenuhi teras Masjid Jami’ Darussalam yang didirikan sejak tahun 1919 oleh Mbah Ahmad ini.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami’ Darussalam, KH Ali Makhtum, saat didaulat menyampaikan mauidzah hasanah mengatakan, sangat menyambut baik santunan anak yatim.
"Intinya, acara santunan yang merupakan program LAZISNU, salah satu aset milik NU yang baru berdiri di sini, sangat kami apresiasi. Harapan saya, acara yang digelar pertama kali ini mudah-mudahan bukan yang terakhir," kata Ketua Yayasan Pendidikan Islam Minsya’ul Wathon ini.
Sebelumnya, lanjut Kiai Makhtum, pengurus NU Care-LAZISNU Grogolan Utara berkonsultasi terkait pelaksanaan santunan. "Saya memang berpesan, bahwa dana yatim harus diberikan semua kepada yang berhak. Tadi dilaporkan memang demikian. Saya bersyukur pengurus sangat amanah," tandasnya.
Pantauan NU Online, hadir dalam acara bertema Indahnya Berbagi Bersama Anak Yatim tersebut para pengurus banom NU di Grogolan Utara, antara Fatayat NU, Muslimat NU, IPNU, dan IPPNU. Acara ditutup penyerahan paket santunan kepada anak yatim disertai lantunan Shalawat Nabi.
Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan