Syekh Muhyiddin asal Damaskus Ajak Nahdliyin Berpegang Teguh Ajaran Auliya
Jumat, 14 Juli 2023 | 21:05 WIB
Syekh Muhyiddin Abdul Rozzaq Mazzawiyyah (ketiga dari kanan) hadir di kediaman Rais Syuriyah Ranting NU Tambuko, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023). (Foto: NU Online/Firdausi)
Sumenep, NU Online
Syekh Muhyiddin Abdul Rozzaq Mazzawiyyah seorang ulama asal Damaskus, Suriah menegaskan, para auliya Allah seperti gunung yang tertancap kuat. Bila berpegangan pada mereka, pasti akan selamat.
"Berpegang teguhlah pada mazhab-mazhab auliya Allah dan jangan sampai tergelincir, karena sejak dulu hingga sekarang, Ahlussunnah wal Jamaah tidak berubah," ujarnya di acara rutinan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Tambuko, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, yakni kajian kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah.
Pada pembahasan Al-Ittihaad wal Huluul atau Manunggaling kawulo lan Gusti, Syekh Muhyiddin menyampaikan bahwa di antara sebab merebaknya faham al-ittihad wal huluul adalah ketika para pemuda lebih suka menggandrungi ilmu falsafah tanpa dasar yang kuat di dalam ilmu tauhid, sehingga mereka mudah tergelincir dari aqidah yang seharusnya mereka anut.
Disebutkan, ada beberapa kitab tasawuf yang tidak bisa dibaca sendiri tanpa bimbingan seorang guru, seperti kitab al-Futuhat al-Makkiyah karya Syaikh Ibnu Arabi. Karena di dalam kitab tersebut banyak bahasa tasawuf yang sangat tinggi. Apabila tidak difahami dengan benar, maka bisa dinilai sebagai suatu yang menyesatkan.
"Di kitab tersebut banyak qaul yang benar, tapi dinilai sesat. Hal itu disebabkan pemahaman yang sakit," terangnya kepada jamaah yang berkumpul di kediaman Rais Syuriyah Ranting NU setempat, Dusun Pangelen, Desa Tambuko, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Kamis (13/7/2023).
Baca Juga
4 Sumber Hukum dalam Aswaja
Syaikh Muhyiddin mengutarakan, umat Islam khususnya Nahdliyin diselamatkan Allah swt karena selalu berada dalam lingkungan orang-orang yang selamat, yakni Ahlussunnah wal Jamaah. Sebuah kewajiban warga NU menjaga faham ini melalui wadah terbesar di dunia, yakni Nahdlatul Ulama.
"Semoga kita dikaruniai tsabat dan sadad, yakni kuat di dalam berakidah yang benar dan tak tergelincir dari akidah yang dianut oleh pendahulu," harapnya usai membaca dan memuji karya Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari.
Syekh Muhyiddin Abdul Rozzaq Mazzawiyyah adalah seorang ulama Damaskus Suriah yang menguasai beberapa fan ilmu seperti ilmul kalam (tauhid), hadist, dan tasawuf. Ia mempunyai karya tulisan, seperti Syarah Jauharot Tauhid, Tabyiin ahlil Haqq fil mu'jizah wal Karamah.
Tak hanya itu, ia juga adalah seorang mursyid dari beberapa tarekat, seperti Al-Qadiriyyah, Al-Rifaiyyah dan An-Naqsyabandiyyah. Sedangkan yang disebarkan olehnya saat ini adalah Tarekat As-Syadziliyyah.