Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Gelaran Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Provinsi Lampung pada 23-25 Desember 2021 mendatang tengah dipersiapkan. Salah satunya mengenai tempat atau lokasi yang akan digunakan dalam forum permusyawaratan tertinggi NU itu.
Terdapat tiga lokasi yang akan digunakan. Di antaranya Universitas Islam Negeri Raden Intan dan Universitas Malahayati di Kota Bandar Lampung, serta Pondok Pesantren Darussa’adah di Kabupaten Lampung Tengah.
“Ada tiga tempat yang kemarin disurvei yakni UIN Raden Intan Lampung dengan fasilitas yang lumayan bagus dan Universitas Malahayati yang punya 715 kamar. Dua kampus ini berada di Kota Bandar Lampung,” jelas Wakil Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar ke-34 NU, KH Ahmad Ishomuddin kepada NU Online, Kamis (21/10/2021).
“Kemudian Pondok Pesantren Darussa’adah di Gunungsugih Lampung Tengah. Tempat parkir seluas 1,5 hektar di pesantren akan dijadikan khusus untuk tempat pembukaan dan penutupan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, pembukaan dan penutupan acara akan dilangsungkan di Pesantren Darussa’adah dengan pembatasan peserta. Sementara seluruh rangkaian acara akan difokuskan di dua UIN Raden Intan dan Universitas Malahayati yang memiliki waktu tempuh sekitar satu jam dari lokasi pembukaan itu.
“Kalau tadi Pak Imam Aziz (Ketua OC Muktamar ke-34 NU) menyebut sekitar 500 peserta yang tentu akan diperketat untuk masuknya ke sana. Itu sesuatu yang menurut saya lumayan sulit karena warga NU di Lampung ini sangat bergembira mendapat kabar muktamarnya di sana,” terang Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Dikatakan, kegiatan besar NU terakhir di Lampung adalah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU pada 1992. Karenanya, warga NU di Lampung saat ini bergembira dengan kabar muktamar yang bakal digelar di sana.
“Saya khawatir jika mereka mengunjungi pesantren itu dan tidak bisa dibendung. Tetapi mungkin dengan syarat yang ketat dan pihak keamanan seperti polisi akan dikerahkan supaya massa tidak begitu membludak,” jelas Kiai Ishom.
Ia menambahkan, Universitas Malahayati akan dijadikan sebagai lokasi kegiatan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) se-dunia untuk membahas soal internasionalisasi NU.
“Saya setuju itu, kegiatan PCINU dipusatkan di sana untuk membahas internasionalisasi NU. NU harus menjadi sebuah organisasi yang berpengaruh secara internasional,” katanya.
Pelaksanaan Muktamar, kata Kiai Ishom, berkemungkinan akan dilakukan dengan metode hibridasi yakni luring dan daring. Sebab panitia akan mengambil jumlah peserta dengan batas minimal.
“Meskipun mendapatkan izin dari Satgas Covid-19 pusat dan daerah, tetapi kita juga harus tetap berhati-hati agar muktamar ini tidak menjadi klaster Covid-19. Karena alhamdulillah pada bulan-bulan ini (angka kasus positif Covid-19) sudah mulai agak menurun. Apalagi pemerintah pusat melakukan vaksinasi intens di Provinsi Lampung. Mudah-mudahan berjalan lancar,” katanya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua