Daerah

Taraweh Tetap Berlangsung Walau Gempa Guncang Banda Aceh

Rabu, 5 Oktober 2005 | 02:29 WIB

Banda Aceh, NU Online
Gempa bumi kembali menguncang wilayah Kota Banda Aceh dan sekitarnya, Selasa (4/10) malam, sekitar pukul 19.30 WIB, namun pelaksanaan shalat tarawih malam pertama puasa Ramadhan 1426 Hijriyah, tetap berjalan lancar di masjid dan meunasah (mushalla) di wilayah tersebut.

Gempa bumi yang dirasakan sebagian warga itu diperkirakan berkekuatan di atas 4,0 pada Skala Richter (SR), dan hanya dirasakan sebagian penduduk di kota tersebut.

<>

Gempa berkekuatan 8,9 SR yang disertai tsunami melanda sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), termasuk Kota Banda Aceh, 26 Desember 2004, mengakibatkan lebih 200 ribu penduduk meninggal dunia dan dinyatakan hilang.

Bagi penduduk yang merasakan guncangan gempa bumi pada Selasa malam itu umumnya mereka berada di dalam rumah, terutama di rumah bertingkat. Sementara para pejalan kaki tidak merasakan getaran peristiwa alam tersebut.

Sejauh ini belum diperoleh informasi dari stasiun  Geofisika tentang gempa bumi yang dirasakan sebagian penduduk di Kota Banda Aceh dan sekitarnya itu.

Sementara itu, suasana jalan-jalan utama di Kota Banda Aceh pada malam pertama puasa Ramadhan 1426 Hijriah itu terlihat lengang karena sebagian besar penduduk menuju masjid dan mushalla untuk menunaikan shalat sunat tarawih.

Masjid dan mushala dipemukiman penduduk, termasuk di desa-desa yang telah porak poranda akibat musibah gempa dan tsunami akhir tahun lalu, terlihat penuh dengan jamaah shalat tarawih.

Bahkan, sejumlah masjid dan mushalla, nyaris tidak mampu menampung membludaknya jamaah shalat tarawih, yang diikuti laki-laki dan perempuan serta anak-anak yang berdiri di shaf (barisan) paling belakang.(ant/mkf)

 


Terkait