Jombang, NU Online
Pemimpin yang adil adalah impian setiap masyarakat di negara manapun. Sebab dia akan berimbas pada kesejahteraan dan kedamaian hidup masyarakatnya. Namun mencari pemimpin yang adil sangat sulit.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Rais Syuriah PCNU Kabupaten Jombang Jawa Timur, KH M Soleh saat mengisi malam Lailatul Ijtima Nahdlatul Ulama di Masjid Ar-Rohman Candi Indah, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (31/8)
"Ada tujuh golongan yang kelak akan dilindungi Allah di padang mahsyar. Kala itu tak ada perlindungan lain selain dari Allah. Pertama, yang akan dilindungi yakni pemimpin adil,'' jelasnya,
Kiai Soleh menjelaskan bahwa tidak mudah untuk mencari pemimpin yang jujur. Paling tidak, hal ini didasarkan pada pesan yang disampaikan oleh dari Ahnaf bin Qais, seorang pemuka Bani Tamim dan pahlawan bangsa Arab. Ahnaf bin Qais menyebutkan bahwa seorang pemimpin akan sulit menunaikan semua janji-janjinya. Namun hal tersebut tak boleh membuat seorang pesimis.
"Makanya ketika ada pemimpin adil yang mampu menunaikan janji-janjinya, oleh Allah diberi balasan spesial berupa perlindungan di padang mahsyar. Ini kelompok pertama,'' katanya.
Namun, sebagai seorang rakyat, Kiai Soleh meminta kepada semua masyarakat untuk tetap mendoakan para pemimpinnya. Meskipun mereka tahu pemimpinnya tak akan mampu menunaikan semua janji yang diucapkannya.
Kiai Soleh menambahkan, kelompok kedua yang mendapatkan naungan di padang mahsyar adalah anak muda yang tekun beribadah kepada Allah. Sebab pada umumnya anak muda suka bersenang-senang dan foya-foya.
''Makanya ketika ada anak muda kok tekun beribadah, oleh Allah diberi pahala istimewa berupa perlindungan di padang mahsyar,'' bebernya.
Kelompok ketiga adalah lelaki yang hatinya selalu berhubungan dengan masjid. Maksudnya, ia selalu bersiap ke masjid. Begitu azan langsung berangkat ke masjid. Inilah pentingnya anak muda dibuat senang dan betah di masjid. Sampai ada masjid yang menyediakan wifi agar anak-anak muda mau internetan di masjid. Sehingga tatkala masuk waktu shalat, ikut shalat.
Kelompok keempat adalah dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah. Dia berkumpul dan berpisah karena Allah. Berangkat shalawatan bareng. Berangkat yasinan, tahlilan bersama. Mereka bersaudara dalam melakukan kebaikan-kebaikan, dan mereka mendapat perlindungan di padang mahsyar kelak. .
Kelompok kelima adalah lelaki yang diajak wanita cantik, kaya dan bangsawan untuk berbuat mesum, namun menolak. Seperti Nabi Yusuf diajak zina oleh Zulaikah yang cantik, kaya dan bangsawan, Nabi Yusuf menolak karena Allah.
"Keenam adalah orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan tangan kanannya. Maksudnya ikhlas," ungkapnya
Ketujuh adalah lelaki yang hatinya selalu ingat kepada Allah dan dan mengagungkan nama-Nya. Dia selalu menyendiri dalam zikir kepada Allah.
“Intinya di manapun dia berada selalu ingat kepada Allah, baik sendirian maupun bersama orang lain," pungkas Kiai Soleh.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Aryudi AR