Jombang, NU Online
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur memiliki berbagai unit usaha yang dikelola dengan baik. Beberapa unit usaha tersebut di antaranya pertanian, perdagangan serta peternakan. Dan usaha-usaha itu terus berjalan hingga saat ini.
Ketua PRNU Pacarpeluk, Nine Adien Maulana mengatakan, sejumlah unit usaha yang dikelolanya tak jarang memantik perhatian khalayak, termasuk kalangan mahasiswa.
Terbaru, tiga mahasiswa berasal dari IAIN Tulungagung, Jawa Timur berkunjung ke kediamannya yang menjadi pusat pergerakan NU Pacarpeluk. Mahasiswa ini hendak meneliti pola pengelolaan unit-unit usaha yang dimiliki PRNU Pacarpeluk.
"Kreativitas PRNU Pacarpeluk menggerakkan jamaah dan jam'iyah masih saja menjadi daya tarik bagi khalayak untuk diteliti dan dikaji," jelasnya, Rabu (22/5).
Ia menjelaskan, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut merupakan penelitian yang diberikan dosennya langsung. Mereka memilih PRNU Pacarpeluk sebagai pusat penelitian, lantaran informasi yang diterimanya, salah satu PRNU di Kota Santri ini memiliki banyak unit usaha yang dikelola dengan baik dan bisa menggerakkan jamaah sekaligus jam'iyahnya.
Lebih jauh dia menambahkan, semua unit usaha yang dikelola PRNU berasal dari kerja sama antara Yayasan Astra Honda Motor dengan PRNU Pacarpeluk. Yayasan ini menilai PRNU mampu menggerakkan roda perekonomian jamaahnya dan sekaligus jam'iyahnya, sehingga perlu didorong.
"Dengan dukungan itu, kami kini telah memiliki Koperasi Serba Usaha yang telah berbadan hukum sehingga bisa bersama-sama anggota mengupayakan kesejahteraan," jelasnya.
Kenapa tidak dikelola dari dana kotak infaq (Koin) sedekah yang dikelolanya?. Bapak dari tiga anak ini menjelaskan, bukan berarti tidak bisa PRNU mengelola unit usaha yang dananya bersumber dari dana Koin sedekah. Namun, dirinya mempertimbangkan asas kehati-hatian dalam mengelola dana umat.
"Kami belum berani mengelola hasil infaq dan sedekah itu untuk usaha ekonomi produktif. Hal ini karena pertimbangan kehati-hatian mengelola dana umat," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)