Bandung, NU Online
Himpunan Mahasiswa Aswaja (Hima) Bandung pada tasyakuran Hari Kemerdekaan Ke-69 RI membuka pengajian akbar bertajuk “Nusantara Bersatu” di masjid Ikomah UIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Mereka dalam kesempatan ini berdoa untuk warga di Gaza Palestina yang dipandu oleh penyampai taushiyah Ustadz Ahmad Ihsan yang dikenal sebagai ustadz Cepot.
<>
Menurut ustadz Cepot, kemerdekaan sebuah bangsa diraih tidak dengan mudah. Dengan senjata bambu runcing, orang Indonesia mengadakan perlawanan dengan pasukan NICA yang bersenjatakan teknologi canggih.
“Tapi ternyata dengan rahmat Allah tepat pada Jum’at hari yang barokah Indonesia berhasil mengibarkan benderanya, teriakan suara rakyat terkenal ke seluruh dunia, menggegerkan api jagad, merdeka dan merdeka,” kata ustadz Cepot, Sabtu (16/8) malam.
Sedangkan upaya mempertahankan dan mengisi alam kemerdekaan tidak kalah sulitnya. Pengasuh pesantren Ibadur Rahmah, Tangerang ini menambahkan, upaya yang perlu dilakukan dalam mengisi kemerdekaan adalah menuntut ilmu.
Ilmu, kata ustadz Cepot, kunci semua kebaikan. “Untuk itu, sumber daya manusia rakyat Indonesia harus meningkat. Ibu boleh miskin, bapak boleh miskin, tapi anak harus pintar, cerdik, dan mapan,” tegasnya.
Di akhir taushiyah, ia mengingatkan perihal cara kader Aswaja mensyukuri kemerdekaan Indonesia. Zikir, tahlil, dan doa-doa merupakan cara tasyakuran yang baik. “Ini contoh Aswaja pada malam ini, diisi dengan pengajian,” tandas ustadz Cepot. (Muhammad Zidni Nafi’/Alhafiz K)