Daerah

Wagub Jatim Ajak Mahasiswa Unusa Bangun Jiwa Kreatif dan Inovatif 

Senin, 16 September 2019 | 12:00 WIB

Wagub Jatim Ajak Mahasiswa Unusa Bangun Jiwa Kreatif dan Inovatif 

Wagub Jatim di hadapan ribuan mahasiswa baru Unusa. (Foto: NU Online/Humas)

Surabaya, NU Online
Menemukan cara di luar hal yang biasa atau thinking out of the box, sangat dituntut oleh semua pihak tidak terkecuali seorang mahasiswa, sehingga muncul istilah pemikiran antimeanstream. Mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.
 
Melihat pentingnya kreatif dan inovatif bagi mahasiswa membuat ribuan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sangat antusias mendengarkan pemaparan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
 
Hal tersebut disampaikan acara pengukuhan mahasiswa baru 2019 dan kuliah umum di Dyandra Convention Hall Surabaya, Senin (16/9).
 
Selain pemaparan materi dalam kuliah umum. Unusa membagikan ribuan e-sorogan sebagai media pembelajaran kepada mahasiswa baru Unusa.
 
Emil Elistianto Dardak di depan ribuan mahasiswa baru Unusa mengungkapkan seseorang dapat berubah menjadi lebih baik, apabila memiliki dua hal dalam dirinya, yaitu keberanian dan kreativitas. Keduanya dapat berjalan seiring dan sejalan, untuk menciptakan perubahan. Inisiatif yang dilakukan, akan berdampak besar bagi perubahan. 
 
"Keberanian dan kreativitas untuk mengambil inisiatif sehingga sesuatu bisa berdampak besar bisa terjadi. Kadang dari hal hal yang kecil itu kita bisa membuat perubahan," tuturnya. 
 
Kepada mahasiswa baru ini, Emil berpesan agar menjadikan Jawa Timur sebagai laboratorium untuk menerapkan ilmu yang didapatkan selama kuliah. Karena masalah dan juga persoalan cukup banyak dan kompleks, yang bisa menjadi ladang pelajaran bagi mereka. 
 
"Kita tadi berharap memang mahasiswa menggunakan Jawa Timur yang banyak masalah tentunya. Masih banyak tantangan ini sebagai laboratorium untuk menerapkan ilmu," pesannya. 
 
Rektor Unusa, Achmad Jazidie mengungkapkan kreatif dan inovatif harus dimiliki, karena mahasiswa merupakan agent of change atau agen perubahan. Seseorang yang kreatif bukanlah selalu menemukan hal baru, namun melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, dan biasanya tidak dilihat orang lain. 
 
"Orang yang kreatif, pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin. Biasanya dapat melakukan sesuatu yang berbeda dari cara-cara yang biasa. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, bermanfaat, meskipun kadang tidak dapat diimplementasikan," ungkapnya. 
 
Jazidie menambahkan, banyak contoh yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkreasi serta berinovasi. Seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Program Wirausaha Mahasiswa (PMW), Kompetisi Bisnis Mahasiwa Indonesia (KBMI), Kompetisi Inovasi seperti Jarum Black Inovation dan kompetisi inovasi lainnya. 
 
"Wadah lainnya yang sangat nyata adalah tersedianya organisasi kemahasiswaan di ruang lingkup universitas itu sendiri. Dari sana tentunya dengan adanya kegiatan yang ada, serta proyek yang diberikan, jelas dapat membantu untuk mengasah potensi diri dalam bidang kreatif dan inovatif," tandasnya. 
 
 
Editor: Ibnu Nawawi