Wilayah Timur Laut Sigi Sulteng Diguncang Gempa 5,3 Hari Ini
Ahad, 6 Agustus 2023 | 10:00 WIB
Peta dan keterangan singkat BMKG tentang gempa yang terjadi di wilayah timur laut Sigi, Sulawesi Tengah, Ahad (6/8/2023). (Foto: Twitter BMKG)
Jakarta, NU Online
Wilayah timur laut Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) diguncang gempa bumi berkekuatan atau magnitudo 5,3 hari ini, Ahad (6/8/2023). Demikian dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui sosial media, apalikasi BMKG bernama Info BMKG, dan website resminya.
Gempa yang terjadi pada pukul 08.44 WIB ini berpusat di darat, tepatnya di koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur atau 47 timur laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer.
"Info Gempa dirasakan Mag:5.3, 06-Agu-23 08:44:32 WIB, Lok:1.19 LS, 120.26 BT (Pusat gempa berada di darat 47 km Timur Laut Sigi), Kedlmn:16 Km #BMKG," demikian laporan BMKG melalui laman resminya, bmkg.go.id.
BMKG mencatat bahwa getaran gempa itu dirasakan hingga ke beberapa daerah dengan skala yang berbeda. "Wilayah Dirasakan (Skala MMI) III Palu, III Poso, III-IV Parigi," ungkap BMKG pada keterangan tertulis di laman resminya.
BMKG juga mengajak kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya gempa susulan. "Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," demikian saran BMKG.
Kendati demikian, BMKG tidak melaporkan atas kemungkinan dampak yang ditimbulkan atas terjadinya gempa ini. Seperti kerusakan material dan sebagainya.
Baca Juga
Doa ketika Terjadi Gempa Bumi
Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (BNPB), secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.
Di bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera, Jawa-Nusa Tenggara, Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor.
Antisipasi bencana dengan tas siaga
Dalam menghadapi bencana alam, sering kali masyarakat dibuat kalang kabut. Sebab, bencana alam memang terjadi secara mendadak. Akibatnya masyarakat sering gagal menyelamatkan diri.
Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, Hadi Sutrisno menekankan perlunya setiap orang untuk melakukan upaya pengurangan dan pencegahan risiko bencana alam. Salah satu yang perlu dilakukan adalah dengan penyiapan tas atau ransel siaga bencana.
Adapun isi dari tas siaga bencana adalah:
1. Dokumen penting seperti Kartu Keluarga, polis asuransi, sertifikat tanah, dan surat berharga lain. Berkas tersebut disimpan dalam plastik kedap air. Hadi juga menegaskan untuk surat-surat berharga dipindai dan diunggah dalam disk penyimpanan pribadi seperti Google Drive dan iCloud.
“Hal ini bertujuan jika terjadi bencana mendadak dan jika surat fisik rusak. Surat-surat dapat diselamatkan karena ada salinan online-nya,” ujar Hadi.
2. Pembekalan seperti air minum kemasan, P3K, pakaian ganti, dan senter. Untuk makanan kemasan, dilakukan pengecekan berkala pada untuk mengetahui masa kedaluwarsa.
3. Uang tunai, pisau lipat, alat tulis, jas hujan, tali nilon, peta, ponsel, charger, dan power bank.
Syamsul Arifin