Sleman, NU Online
Pimpinan Wilayah Fatayat NU DIY sebagai penyelenggara Duta Santri 2018 mengadakan “Agenda Wisata Finalis Duta Santri Nasional 2018”. Diantara agendanya yaitu kunjungan ke Malioboro, Benteng Vredeburg, 0 Kilometer, Monumen 1 Maret, Istana Negara, Masjid Agung Kauman, Sasono Budoyo dan Taman Sari.
Menurut Ketua PW Fatayat NU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Khotimul Husna, tujuan dari wisata tersebut untuk orientasi budaya di DIY, mempelajari perkembangan Islam di DIY dari bukti-bukti sejarah dan take dokumentasi. Semua rangkaian agenda wisata finalis Duta Santri 2018 berupaya menghibur dan membuka wawasan kepada finalis secara luas.
"Kesan pesan dari para finalis mereka merasa refresh dari kepenatan kegiatan karantina yang berisi materi dan koreografi. Mereka menjadi tahu peta budaya DIY dan mengetahui pariwisata DIY," ujarnya.
Sesi foto juga sangat mengasyikkan, menambah wawasan pengalaman, dan semakin percaya diri di depan kamera. Ini semua akan menambah keakraban panitia dan finalis.
Dikatakan, keakraban dari para finalis menjadi penting untuk menguatkan sinergi dalam berjuang membela negara, NU dan khususnya pesantren.
Dari kegiatan pemilihan Duta Santri ini harapannya para finalis mampu mengawal kaum muda di pesantren, akademisi, organisasi, masyarakat dan birokrasi pemerintahan. Semua ini dalam kerangka perjuangan Islam dan Keindonesiaan.
"Jadi, pemilihan Duta Santri ini supaya bukan saja sebagai ajang pencarian bakat saja, tetapi Duta Santri juga mampu mengaplikasikan bakat yang dimiliki sesuai ajaran ke-aswaja-an dan nilai-nilai kebangsaan. Dengan adanya Duta Santri, program Ayo Mondok dan nilai-nilai santri bisa diekplorasi ke publik," pungkas Husna. (Red: Muiz)