Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar Jawa Timur Prof Mohammad Mukri saat menyampaikan sambutan pada wisuda program sarjana, Sabtu (28/1/2023). (Foto: Tangkapan layar Youtube UNU Blitar)
Blitar, NU Online
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar Jawa Timur Prof Mohammad Mukri mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus melakukan penguatan kualitas sumber daya manusia khususnya para dosen pengajar. Di antaranya dengan mendorong para dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral (S3) di samping linieritas pendidikan.
“Kita mendorong para dosen UNU Blitar untuk melanjutkan pendidikan S3. Alhamdulillah saya kemarin sudah menandatangani ada 6 dosen lanjut S3. Tiga bulan sekali kita panen doktor,” ungkapnya pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Ke-3 Universitas Nahdlatul Ulama Blitar di Hotel Puri Perdana Kota Blitar, Sabtu (28/1/2023).
Ketua Pengurus Besar Nahdalatul Ulama (PBNU) ini juga mengungkapkan bahwa program ini akan menjadi program yang berkelanjutan sehingga kualitas lulusan UNU Blitar akan terjamin karena para dosennya juga bukan orang sembarangan.
Oleh karena itu, pada acara wisuda tersebut, pihak UNU Blitar tidak mendatangkan orang lain untuk memberikan orasi ilmiah, namun mempercayakannya kepada salah satu dosen yang sudah mendapatkan gelar doktor yakni Dr Supriarno.
Dengan komitmen, kerja sama, dan dukungan dari banyak pihak, Prof Mukri mengatakan bahwa UNU Blitar mengalami perkembangan yang signifikan. Untuk lebih menguatkan tren positif ini, ia mengajak kepada pemerintah daerah untuk bersama-sama bergandengan tangan mewujudkan cita-cita membangun SDM masyarakat Jawa Timur melalui dunia pendidikan.
Menurutnya, di era saat ini tidak ada pilihan lain bagi setiap individu untuk meningkatkan kualitas diri agar bisa berkompetisi dan berkolaborasi. “Tidak ada pilihan. Daerah semakmur apapun, segagah apapun manusianya tapi kalau otaknya kosong menjadi tidak siapa-siapa,” tegasnya pada acara yang dihadiri Gubernur Jawa Timur Hj Khafifah Indar Parawansa ini.
Perubahan ke depan ia nilai akan sangat cepat sehingga semua individu harus mampu membaca situasi dan peluang dengan senantiasa belajar dengan istilah yang ia sebut ‘Iqra’’ (membaca). “Kalau tidak Iqra’ maka tidak akan menjadi siapa-siapa,” ungkapnya.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khafifah Indar Parawansa mengingatkan untuk senantiasa bersyukur kepada nikmat yang telah dianugerahkan Allah swt. Ia menyebut nikmat akan sangat terasa berharga bagi kita saat nikmat itu hilang.
“Oleh karena itu, ilmu yang kita miliki, persaudaraan yang kita miliki, ekosistem yang kita miliki adalah kenikmatan yang luar biasa,” ujarnya pada acara yang disiarkan langsung melalui akun Youtube UNU Blitar ini.
Oleh karenanya, Khafifah mengingatkan pentingnya untuk senantiasa menjaga semua ini dengan terus melakukan inovasi dan melihat perkembangan. Karena menurutnya di antara salah satu faktor kegagalan dalam menghadapi perubahan kehidupan adalah kurangnya inovasi.
Hadir pada wisuda tersebut Wali Kota Blitar Hadi Santoso, Jajaran Forkopimda kota dan dan Kabupaten Blitar, LLDIKTI Wilayah 7 Jatim Ivan Rovian, Rais Syuriyah PCNU Blitar KH Moh Ardani Ahmad, Ketua PCNU Blitar KH Masda'in Rifa'i Akhiyad.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin