Nasional

Zaenal Mustakim Rektor Baru UIN Gus Dur Pekalongan, Berikut Profilnya

Jumat, 29 Juli 2022 | 11:15 WIB

Zaenal Mustakim Rektor Baru UIN Gus Dur Pekalongan, Berikut Profilnya

Rektor baru UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan Prof H Zaenal Mustakim. (Foto: Dok UIN Gus Dur)

Jakarta, NU Online
Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Jawa Tengah resmi memiliki rektor baru. Pemimpin tertinggi UIN Gus Dur ini dilantik oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Auditorium HM Rasjidi Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No 6, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2022).


Kini, UIN Gus Dur yang semula bernama Institut Agama Islam Negeri Pekalongan itu kembali memiliki nakhoda baru, yakni Prof H Zaenal Mustakim. Ia dilantik bersama enam rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) lainnya.


Yaitu, UIN Ar Raniry Banda Aceh, IAIN Pontianak, UIN Mahmud Yunus Batusangkar, UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, dan UIN Salatiga.


Saat melantik, Menag Yaqut berpesan agar para rektor yang dilantik mampu membuktikan bahwa mereka amanah, tepat, dan layak untuk memimpin dan memajukan PTKIN di Indonesia.


“Transformasi dari IAIN (Institut Agama Islam Negeri) menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) harus betul-betul dikawal transisinya sehingga memenuhi tujuan yang diharapkan,” pesan Gus Yaqut dikutip dari laman Kemenag.


Dilansir dari laman pps.iainpekalongan.ac.id, Prof Zaenal adalah akademisi yang sebelumnya menjabat Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan IAIN Pekalongan. Sebelum menduduki jabatan baru ini, ia juga merupakan Rektor UIN Gus Dur periode sebelumnya.


Pria kelahiran Blora tahun 1971 ini meraih gelar Profesor dalam bidang Ilmu Manajemen Pendidikan sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia No. 34921/MPK.A/KP.05.01/2022 tertanggal 2 Juni 2022 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen.


Prof Zaenal memimpin universitas yang melakukan transformasi dari IAIN menjadi UIN sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2022. Sejak awal 2020, IAIN Pekalongan telah merintis proses transformasi kelembagaannya dengan mengajukan proposal ke Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Berbagai upaya meliputi presentasi proposal, argumentasi distingsi, dan verifikasi data telah dilakukan.


Diberitakan NU Online sebelumnya, Prof Zaenal mengungkapkan alasan pemilihan nama KH Abdurrahman Wahid untuk UIN di Pekalongan tersebut. Menurut dia, Gus Dur merupakan seorang guru bangsa yang menempatkan agama Islam sebagai inspirasi dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara. 


“KH Abdurrahman wahid alias Gus Dur selalu berpihak kepada pihak-pihak yang tertindas, kaum minoritas, dan marginal,” ungkap Prof Zaenal.


KH Abdurrahman Wahid juga merupakan sosok teladan yang piawai mendialogkan Islam dan negara dalam bingkai kemajemukan Indonesia. Ia meyakini perubahan nama kampus tersebut dapat menyulut spirit menuju progresivitas. Hal ini telah terbukti ada pendaftar mahasiswa dari luar negeri untuk pertama kalinya setelah institusi tersebut berubah menjadi Universitas Gus Dur.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori