Suatu sore Gus Dur didatangi seorang tamu, pemuda non-Muslim. Setelah mengaji kebangsaan kepada Gus Dur, pemuda tersebut bertanya tentang sebutan yang melekat pada diri Gus Dur.
Pemuda itu merasa, panggilan ‘Gus’ begitu istimewa.
"Gus, kuliah di mana agar saya dapat gelar ‘Gus’ seperti Gus Dur?" tanya si pemuda.
"Enggak ada kuliah dan wisudanya," jawab Gus Dur.
"Kalau gelar kiai dan ulama?" tanya si pemuda lagi.
"Sama juga. Hehehe. Kenapa kamu bertanya begitu?" ucap Gus Dur.
"Saya ingin dapat gelar “Gus” supaya jadi Presiden kayak sampean, Gus,” ungkap si pemuda. (Ahmad F)