Tadi pagi memenuhi undangan Pascasarjana Unair dalam rangka penguatan Ideologi Pancasila. Rektor Unair juga hadir.
Ternyata hadir juga Romo Benny, Sahabat Gus Dur. Selama sambutan, paparan pemateri dan lainnya selalu disebut Romo dan Kiai, antara saya dan beliau. Kadang menambahkan Romo sebelum kiai.
Romo menjadi nama panggilan bagi Pendeta di Katolik, tentu tidak punya istri karena memang tidak boleh menikah.
Setelah Romo Benny lebih dulu pulang karena terbatasnya waktu check-in di Juanda, saya diberi kesempatan closing statement. Saya kritik profesor yang menambahkan Romo di depan nama Kiai.
"Istilah Romo tidak cocok ditambahkan di depan nama Kiai". Semua terdiam karena kayak sensitif dengan perbedaan ini.
"Sebab Romo dalam Katolik itu tidak boleh menikah. Sementara Kiai yang sudah nikah kadang ada yang ingin nikah lagi,” bahana tawa Prof Suparto, Prof Yusuf Irwandi dan tamu lain memecah ketegangan. (KH Ma’ruf Khozin)