Saat bergegas untuk mandi, Imam berpapasan dengan KH Ahmad Bagdja. Ditegurlah Imam olehnya.
"Kenapa bangunnya siang? Bangun itu pagi," kata Kiai Bagdja menegur.
Mendapat teguran dari tokoh PMII itu, Imam tidak mau disalahkan. Ia mengeluarkan argumen untuk membenarkan kelakuannya yang bangun siang itu.
"Kalau saya bangun pagi, saya harus sarapan. Siapa yang tanggung jawab sarapan saya?" seloroh Imam. (Husni Sahal)
Sumber cerita dari Wasekjen PBNU Andi Najmi Fuaidi.