1.000 Kilogram Sutera Digunakan untuk Mengganti Kiswah Ka'bah
Ahad, 7 Juli 2024 | 18:00 WIB
Makkah, NU Online
Selepas proses ibadah haji 2024, Otoritas Pengelola dan Perawatan Masjid Agung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menghiasi kiblat umat Islam, Ka'bah, dengan penutup baru Kiswah sesuai tradisi tahunan di negara tersebut.
Melansir Kantor Berita Arab Saudi atau Saudi Press Agency (SPA), proses ini dilakukan Sabtu (6/7/2024) oleh tim dari Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka'bah Suci, yang terdiri dari 159 pengrajin terampil. Para pengrajin tersebar di sekitar sisi dan atap Ka'bah, tiap-tiap pengrajin bertanggung jawab sesuai keahlian mereka. Mereka mulai dengan membongkar Kiswah lama, memasang yang baru, dan melakukan perbaikan di sudut-sudut dan atap Ka'bah.
"Kiswah yang baru terdiri dari empat sisi terpisah dan tirai pintu, memiliki berat 1.350 kilogram dan tinggi 14 meter. Setiap sisi Ka'bah dinaikkan secara individu ke puncak Ka'bah untuk dipersiapkan sebelum dipasang di atas penutup lama," tulis SPA, dikutip NU Online, Ahad (7/7/2024).
Proses pemasangan melibatkan pengikatan dan penurunan secara bertahap dari ujung Kiswah lama, sementara sisi baru dipindahkan ke tempatnya. Proses ini diulang sebanyak empat kali untuk setiap sisi hingga Kiswah terpasang dengan sempurna. Sabuk kemudian diselaraskan dan dijahit untuk memastikan keseluruhan tampilan Kiswah teratur dan indah.
Setelah semua sisi dipasang, sudut-sudut Kiswah dijahit dari atas hingga ke bawah. Proses penyelesaian meliputi pemasangan tirai, yang membutuhkan waktu dan presisi yang besar. Setiap potongan tirai dibuat dari kain hitam dengan dimensi yang sesuai, kemudian dipasang dengan detail jahitan yang cermat ke Kiswah.
Untuk membuat Kiswah, digunakan sekitar 1.000 kilogram sutera mentah yang dicelup warna hitam, dihiasi dengan 120 kilogram benang emas, dan 100 kilogram benang perak. Sabuk Kiswah sendiri terdiri dari 16 potongan kain sutera, serta tujuh potongan lainnya di bawah sabuk.
Tim dari Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka'bah Suci terdiri dari sekitar 200 pengrajin dan administrator yang semuanya adalah warga negara yang terlatih dan berkualifikasi. Mereka terbagi dalam berbagai departemen termasuk pencelupan, tenun, pencetakan, sabuk pembuatan, penyepuhan, penjahitan, dan perakitan Kiswah. Tim ini menggunakan mesin jahit terbesar di dunia, dengan panjang 16 meter, yang dioperasikan dengan sistem komputerisasi.
Selain itu, terdapat juga departemen pendukung lainnya seperti laboratorium, layanan administrasi, pengontrol kualitas, hubungan masyarakat, layanan kesehatan, dan keselamatan kerja untuk mendukung kelancaran proses pembuatan Kiswah ini.