Di Forum Perdamaian Abu Dhabi, Wapres Ajak Masyarakat Dunia Terapkan Moderasi Beragama
Selasa, 8 November 2022 | 23:45 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menyampaikan pidato kunci secara virtual dalam gelaran Abu Dhabi Forum for Peace (Forum Perdamaian Abu Dhabi) Ke-9, pada Selasa (8/11/2022). (Foto: BPMI Setwapres)
Jakarta, NU Online
Menjaga perdamaian dunia menjadi kata kunci yang dibawa Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin saat menyampaikan pidato kunci secara virtual dalam gelaran Abu Dhabi Forum for Peace (Forum Perdamaian Abu Dhabi) Ke-9, pada Selasa (8/11/2022).
Wapres lantas mengajak masyarakat dunia untuk menerapkan moderasi beragama di tengah lingkungan strategis global yang tengah berubah cepat, serta berbagai tantangan dan krisis dunia yang menuntut banyak negara untuk berkolaborasi dan bekerja sama. Moderasi dan toleransi beragama, menurut Wapres, perlu diterapkan untuk bisa menjaga perdamaian dunia.
"Solusi manajemen moderasi beragama merupakan instrumen penting dalam mencegah konflik, membangun konsensus, dan menjaga persatuan dan kesatuan suatu bangsa dan tatanan dunia yang damai," ujar Wapres Kiai Ma’ruf Amin dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online.
Ia kemudian mengimbau para pemimpin agama yang hadir dalam Forum Perdamaian Abu Dhabi serta seluruh masyarakat internasional untuk terus mendorong diplomasi Islam wasathiyah, yaitu Islam yang rahmatan lil alamin bagi dunia internasional.
Wapres menegaskan, Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk mempromosikan poros wasathiyah Islam di dunia. Poros ini menghendaki umat Islam membangun etika global, saling memahami, saling menghormati, dan saling ketergantungan. Ia menekankan, dunia Islam harus bangkit untuk membangun peradaban dunia yang harmonis.
Baca Juga
Enam Ciri Sikap Moderat dalam Berislam
Upaya mewujudkan perdamaian global dan regional yang berkelanjutan, menurut Wapres, perlu dilakukan melalui kerja sama dan dukungan, serta kemitraan strategis dari semua masyarakat global.
Kiai Ma’ruf menjelaskan bahwa Indonesia selama ini juga aktif mengirimkan misi penjaga perdamaian dan kemanusiaan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia beberapa waktu lalu merupakan upaya mendorong dialog dalam penyelesaian konflik kedua negara tersebut.
"Indonesia ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya penyelesaian diplomatik dengan pendekatan win-win solution dari setiap konflik antar negara," tutur Wapres.
Di Forum Perdamaian Abu Dhabi itu, Wapres juga berbagi pengalaman bangsa Indonesia dalam upaya memelihara kerukunan dan merawat persatuan di atas keberagaman agama yang ada. Ia mengatakan, bangsa Indonesia berusaha memegang prinsip kebebasan beragama sebagaimana tercantum dalam dasar ideologi Pancasila dan sistem negara Indonesia yang demokratis.
"Salah satu upaya yang kami lakukan adalah membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), yang anggotanya terdiri dari majelis-majelis agama yang ada di Indonesia untuk mencegah terjadinya konflik berlatar belakang agama dan sekaligus menyelesaikan jika terjadi perselisihan internal dan antar-umat beragama," terang Wapres.
"(Selain itu) Pemerintah Indonesia bersama segenap elemen bangsa berusaha menerapkan tradisi musyawarah dan kearifan lokal dalam menyelesaikan perbedaan dan konflik serta membangun teologi kerukunan untuk mencegah terjadinya konflik," imbuhnya.
Forum Perdamaian Abu Dhabi Ke-9 ini dilaksanakan pada 8-10 November 2022. Forum mengangkat tema Globalized Conflict and Universal Peace: Urgent Needs for Partnership atau Konflik Global dan Perdamaian Universal: Kebutuhan Mendesak untuk Kemitraan. Tahun ini, forum berfokus pada mekanisme untuk menghadapi tantangan ekonomi, kesehatan, dan keamanan global.
Pada pembukaan forum, hadir Menteri Toleransi Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Nahyan bin Mubarak Al-Nahyan serta sekitar 500 peserta dari 60 negara, 30 organisasi internasional, juga akademisi dan pimpinan lembaga kepemudaan dunia.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan