Diaspora Muslim di Inggris Terus Dakwahkan Islam Moderat ala Indonesia
Rabu, 5 Juni 2024 | 16:00 WIB
Gus Miftah bersama jajaran PCINU dan PCI Muslimat NU Inggris dalam acara Silaturahim dan Pengajian (Siraman) bertajuk Menjadi Duta Islam Indonesia yang Baik di Dunia Internasional yang diselenggarakan PCINU UK atau Inggris, Ahad (2/6/2024). (Foto: dok. PCINU UK)
Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta KH Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) menekankan pentingnya peran diaspora Muslim Indonesia di Inggris, khususnya jamiyah Nahdlatul Ulama, dalam menyebarkan Islam moderat yang rahmatan lil alamin ala Indonesia.
Menurut Gus Miftah, menyebarkan Islam di Eropa dengan populasi Muslim yang minoritas tidak dapat dilakukan hanya melalui dakwah konvensional dengan sistem mimbar ke mimbar. Ia menilai, hal mendasar yang dapat mengenalkan Islam kepada non-Muslim adalah melalui perilaku umat Islam itu sendiri.
"Muslim Indonesia ini berdakwah mengenalkan Islam lewat perilakunya. Lakukanlah perintah agamamu," kata Gus Miftah dalam acara Silaturahim dan Pengajian (Siraman) bertajuk Menjadi Duta Islam Indonesia yang Baik di Dunia Internasional yang diselenggarakan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) United Kingdom (UK) atau Inggris, Ahad (2/6/2024).
"Jadikan perilakumu mencerminkan ajaran agamamu saat kamu tinggal di negeri orang. Dari situ, Muslim Indonesia bisa mengenalkan Islam di dunia internasional," imbuhnya.
Menanggapi itu, Ketua PCINU UK Rosyid Jazuli menyatakan bahwa pihaknya siap mendorong diaspora Muslim Indonesia menjadi warga dunia yang berperan aktif dalam merespons perkembangan peradaban melalui dakwah Islam yang rahmatan lil alamin.
"PCINU UK harus mengambil peran sebagai wadah silaturahim, saling mengingatkan dan menyemangati. Seperti yang diingatkan oleh Gus Miftah, kita janganlah berkawan dengan orang yang tidak membangkitkan semangat untuk taat kepada Allah dan kata-katanya tidak menunjukkan ke jalan Allah," jabarnya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas yang hadir dalam pertemuan tersebut menyoroti peningkatan jumlah diaspora Indonesia di seluruh dunia. Hal ini lantaran kuota dan alokasi dana yang bertambah untuk program beasiswa LPDP.
"Sekarang, diaspora itu banyak juga kalangan santri. Santri bukan hanya studi di Timur Tengah tetapi banyak juga di negara Barat seperti Amerika, Eropa, dan Australia. Maka, wajar ada ekspektasi mereka bisa mengenalkan Islam ala Indonesia yang ramah dan toleran," ujar Anas.
Terkait geliat dakwah Nahdliyin di Inggris, Duta Besar Indonesia untuk Inggris dan Irlandia Desra Percaya menilai bahwa perkumpulan warga Indonesia di Inggris, seperti PCINU, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan membaur dengan komunitas lokal dan internasional.
"Rebana Muslimat NU UK ini sudah tampil di berbagai acara termasuk acara akbar Mayor of London di Trafalgar Square," katanya.
Rais Syuriah PCINU UK Roman Fitra Cahaya yang juga akademisi di University of Essex, menilai bahwa diterimanya dakwah NU di tengah masyarakat Inggris lantaran sikap terbuka Nahdliyin yang menerima perbedaan budaya, cara pandang, maupun pendapat.
"Muslim yang baik tidak akan arogan. Tentu kalau tidak arogan kita bisa menjadi duta Islam yang baik di dunia internasional," ujarnya.