Jakarta, NU Online
Hafidz cilik asal Indonesia Musa La Ode Abu Hanafi meraih peringkat tiga kompetisi hafalan Al-Qur’an pada Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional Sharm El Sheikh, Mesir.
"Delegasi cilik Indonesia, Musa, telah berhasil meningkatkan kecintaan bangsa lain terhadap Indonesia," kata Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya (Pensosbud) KBRI Kairo Lauti Nia Sutedja lewat siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Musa mengikuti lomba cabang hafalan Al-Qur’an 30 juz untuk golongan anak-anak. Keikutsertaan bocah berusia tujuh tahun 10 bulan itu dalam rangka memenuhi undangan Kementerian Wakaf Mesir.
Jumlah peserta MHQ Internasional Sharm El Sheikh untuk semua cabang mencapai 80 orang dari 60 negara seperti Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan Indonesia.
Musa merupakan utusan Indonesia satu-satunya yang berpartisipasi pada perlombaan tersebut.
Hafidz Indonesia itu merupakan peserta paling kecil di antara seluruh peserta lomba, karena lainnya berusia di atas sepuluh tahun.
Meski hanya menjadi juara tiga dalam kategori hafalan 30 juz anak-anak, Musa dianggap telah berhasil menjalani kompetisi itu karena belum menguasai bahasa Arab. Salah satu tolok ukurnya, dia mampu melantunkan Al-Qur’an secara tartil meski sedikit cadel karena faktor usia.
Ketua Dewan Juri, Syeikh Helmy Gamal, mengatakan Musa memiliki potensi yang baik meski belum menjadi juara pertama. (Antara/Mukafi Niam)