Hari Ke-263, Lebih dari 37 Ribu Warga Palestina Tewas Imbas Agresi Israel
Rabu, 26 Juni 2024 | 06:16 WIB
Warga Gaza melintas di antara reruntuhan bangunan yang terkena serangan Israel. (Foto: Mustafa Hassona/Anadolu Agency )
Jakarta, NU Online
Agresi pasukan Israel terus menelan korban jiwa. Belasan warga sipil Palestina dilaporkan menjadi korban tewas dan luka-luka akibat serangan pasukan Israel yang memasuki hari ke-263.
Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas Palestina telah mencapai angka lebih 37 ribu jiwa dengan lebih dari 90 ribu korban luka-luka.
Militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 37.746 warga Palestina. PCBS mencatat bahwa 37.202 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 544 korban jiwa terdapat di Tepi Barat. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan setidaknya 16 warga sipil Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, tewas pada Selasa (25/6/2024) waktu setempat dalam serangkaian serangan udara Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza. Puluhan lainnya dilaporkan terluka dalam serangan yang juga menargetkan dua sekolah penampungan milik Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Kantor berita WAFA melaporkan bahwa serangan udara tersebut menyasar kamp Khan Younis, Maghazi, dan Al-Shati, serta wilayah selatan Gaza. Warga sipil yang tewas dan terluka termasuk mereka yang berada di dua sekolah penampungan UNRWA di Kamp al-Shati dan lingkungan Al-Daraj di Kota Gaza.
“Sedikitnya 16 warga sipil Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan tewas dan puluhan lainnya luka-luka,” lapor WAFA, Selasa (25/6/2024).
Sementara itu, lebih dari 20.000 anak di Gaza, Palestina dilaporkan hilang setelah hampir 9 bulan agresi Israel menggempur Gaza.
Dalam laporannya, Save the Children menyebutkan 21.000 anak diperkirakan hilang. Banyak dari mereka terjebak di bawah reruntuhan, ditahan, dikuburkan di kuburan massal, atau terpisah dari keluarga mereka.
Organisasi amal asal Inggris tersebut menyatakan jumlah anak-anak di Gaza yang terpisah dari keluarga mereka terus meningkat akibat serangan Israel yang intensif terhadap kota Rafah di selatan Jalur Gaza.
"Setidaknya 17.000 anak diyakini tidak didampingi dan terpisah dari keluarga mereka, sementara sekitar 4.000 anak kemungkinan hilang di bawah reruntuhan. Jumlah yang tidak diketahui juga terkubur di kuburan massal," ungkap Save the Children dalam laporannya, dikutip Selasa (24/6/2024).
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah.