Hari Keempat Pemulangan, Jamaah yang Bawa Air Zamzam ke Bagasi Berkurang
Selasa, 19 Juli 2022 | 01:35 WIB
Jeddah, NU Online
Pada hari keempat pemulangan jamaah haji Indonesia di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Senin (18/7/2022) jumlah jamaah haji yang mencoba memasukkan air Zamzam ke dalam koper bagasi mereka semakin berkurang. Larangan membawa air Zamzam ke dalam bagasi sudah berulang kali disampaikan, namun dalam penerbangan-penerbangan awal, banyak yang coba-coba.
"Mungkin yang bisa dievaluasi adanya jamaah yang masih memasukkan air Zamzam ke dalam tas koper. Saya kira penemuan di kloter Solo (koper dipulangkan) itu sebenarnya pelajaran berharga. bahwa apa pun yang dimasukkan ke dalam koper kaitan dengan air Zamzam pasti akan dikeluarkan, termasuk benda-benda yang dilarang," ujar Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arsyad Hidayat di Jeddah, Senin (18/7/2022).
Dalam kasus kloter 4 Solo (SOC), dari 360 koper yang dikirim ke bandara, 297-nya berisi air Zamzam sehingga seluruh koper yang diangkut dalam dua truk dikembalikan lagi ke hotel. Masing-masing jamaah diminta membongkar sendiri kopernya.
Alat deteksi x-ray yang digunakan di Bandara Jeddah mampu mendeteksi berbagai benda yang dilarang, termasuk air Zamzam. Para jamaah yang masih kedapatan membawa air Zamzam, akan dikeluarkan.
Evaluasi lain yang didapat adalah, adanya jamaah yang masih membawa tas APD atau alat kesehatan. Mereka mengira tas tersebut dialokasikan oleh pihak maskapai penerbangan.
"Saya temukan jamaah protes kenapa saat kedatangan kami diperkenankan membawa ini. tapi saat kepulangan kami tidak boleh membawanya," jelasnya.
Arsyad menyampaikan, pada saat kepulangan, jamaah hanya diperkenankan membawa tas koper, tas tangan, dan tas paspor. Untuk koper, maksimal 32 kg, sedangkan hand bag maksimal 7 kg, serta tas paspor.
"Saya akan coba sampaikan kawan-kawan di Makkah dan Madinah bahwa jamaah hanya diperkenankan membawa tiga tas saja," terangnya.
Persiapan Madinah
Jamaah haji gelombang kedua yang mendarat di Jeddah dan kemudian langsung ke Makkah akan mulai bergerak ke Madinah pada Kamis, 21 Juli 2022. Para petugas daerah kerja Madinah yang berada di Makkah selama masa puncak haji sudah menempati posisinya di sektor masing-masing.
"Hotel-hotel sudah terjadwal seluruhnya. Kemudian komunikasi dengan maktab/markaz dan transportasi juga sudah dilakukan agar di hari H nanti tidak ada kendala," ujar Arsyad.
Selama di Madinah, ukuran hotel relatif lebih sempit dibandingkan dengan Makkah. Namun, hal tersebut mengacu pada standar resmi dari pihak Arab Saudi yang mana di Madinah diatur oleh pemerintah kota yang disebut baladiyah.
"Makkah relatif lebih longgar karena kita diperbolehkan mengukur sendiri untuk menyesuaikan kebutuhan kita sementara Madinah harus sesuai yang ditentukan oleh pihak baladiyah sehingga terkesan agak sempit. Sebenarnya itu standar hotel dan itu resmi dari pihak pemerintah Arab Saudi," terang Arsyad.
Selama di Madinah, jamaah haji diberi kesempatan untuk menjalankan shalat arbain, yaitu shalat jamaah di Masjid Nabawi selama 40 kali berturut-turut tanpa terputus. Jamaah haji juga akan diberi kesempatan untuk berdoa di raudhah, yang merupakan salah satu tempat mustajabah di Madinah. Saat ini, untuk masuk ke dalam Raudhah, pemerintah Arab Saudi mengenakan sistem antrian dengan tasrikh atau izin.
"Raudhoh tetap aturannya masih memasukkan ke dalam sistem (antrian). Nanti kita akan koordinir oleh petugas PPIH yang ada di daker Madinah," paparnya.
Pewarta: Achmad Mukafi Niam
Editor: Kendi Setiawan