Israel Serbu Masjid Al-Aqsa saat Parade Bendera, Kemlu RI: Provokatif dan Menyakiti Hati Muslim Sedunia
Sabtu, 8 Juni 2024 | 08:00 WIB
Jakarta, NU Online
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengecam penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan oleh ratusan pemukim Israel pada saat perayaan Parade Bendera atau Flag March.
"Indonesia kecam penyerbuan ke masjid Al-Aqsa oleh ratusan pemukim Israel pada saat perayaan Flag March," demikian pernyataan resmi Kemlu RI melalui media sosial X, dikutip Jumat (7/6/2024).
Lebih lanjut, Kemlu menilai Insiden ini sebagai aksi provokatif yang melukai perasaan Muslim di seluruh dunia.
"Tindakan ini provokatif dan menyakiti perasaan umat Muslim sedunia," tulis Kemlu.
Atas insiden tersebut, Indonesia kembali menegaskan bahwa segala kekerasan oleh Israel harus segera berhenti.
"Semua pelanggaran dan kekerasan yang dilakukan oleh Israel, termasuk di Gaza, harus segera dihentikan," tutur Kemlu.
Sebagai informasi, sejumlah warga Palestina, termasuk jurnalis, dilaporkan terluka setelah diserang oleh warga Israel yang menyerbu Kompleks Al-Aqsa di Yerusalem, pada Rabu (5/6/2024).
Penyerbuan tersebut bertepatan dengan pelaksanaan Jerusalem Day Flag March atau parade bendera, yang merupakan peringatan tahunan Israel untuk merebut Yerusalem selama perang Arab-Israel pada 1967.
Sekitar 1.000 warga Israel terlihat mengibarkan bendera dan meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina selama aksi tersebut, sebagaimana dikutip Al-Jazeera.
Warga Israel juga dilaporkan menyerang toko-toko milik warga Palestina, memaksa mereka untuk menutup toko dengan alasan akan diadakannya parade bendera Israel.
Kantor Berita Palestina WAFA menyebut, parade bendera itu dihadiri oleh beberapa menteri pemerintah Israel dan anggota Knesset, termasuk Menteri Keamanan Nasional ultranasionalis Itamar Ben-Gvir, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, Menteri Warisan Amihai Eliyahu, dan Menteri Transportasi Miri Regev.
The New Arab menyebut insiden ini terjadi setelah Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, mengancam akan menyerbu situs tersebut dalam sebuah wawancara dengan radio Angkatan Darat Israel GLZ.
Ben Gvir mengatakan, pawai tersebut direncanakan melewati Muslim Quarter dan Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem Timur. Ben-Gvir juga menyinggung tentang serangan yang terjadi pada 7 Oktober 2023 lalu.
"Kita perlu menyerang mereka di tempat yang paling penting bagi mereka. Setiap tahun, mereka mengatakan bahwa itu tidak tepat dan ini bukan waktu yang tepat. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Jika kita mengalah kepada mereka, kita akan mengalami hal yang sama seperti pada 7 Oktober," katanya.
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.