Jelang 1 Abad, PCINU Tiongkok Bakal Launching Buku 'Santri Indonesia di Tiongkok'
Kamis, 2 Februari 2023 | 15:30 WIB
Jakarta, NU Online
Warga Nahdliyin tengah bersuka cita menyambut peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU). Berbagai perayaan dilangsungkan baik di dalam maupun luar negeri, termasuk Nahdliyin di Tiongkok.
Menjelang peringatan ke-100 tahun NU, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok bakal merilis buku berjudul “Santri Indonesia di Tiongkok”. Acara perilisan buku bakal berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023) mendatang.
Rais Syuriyah PCINU Tiongkok, Ahmad Syaifuddin Zuhri, mengatakan buku “Santri Indonesia di Tiongkok” merupakan “kado” dari diaspora santri Nahdliyin yang bermukim di Tiongkok menyongsong 1 Abad NU. Buku tersebut memuat gambaran situasi keislaman di Tiongkok.
“Santri NU di Tiongkok semakin lama semakin banyak. Ketika 2017 PCINU Tiongkok dibentuk, maka sejak saat itu PCINU mencoba untuk mengumpulkan atau mengkoleksi pengalaman dari santri yang berada di Tiongkok yang tersebar di berbagai kota di sana,” kata pria yang karib disapa Zuhri kepada NU Online, Kamis (2/2/2023).
Buku “Santri Indonesia di Tiongkok” ini, sambung dia, merupakan antologi karya tulis 25 diaspora santri NU yang tersebar di berbagai kota di Tiongkok. Mereka, sambungnya, menulis pengalaman secara empiris dalam beraktifitas dan berislam di kotanya masing-masing.
“Mulai dari daerah pesisir di timur seperti Shanghai, Ghuangzou, Hangzou, Beijing, sampai utara yang perbataran dengan Rusia ada kota Harbin. Lalu, di tengah ada Wuhan, Nanchang, Xi’an. Kemudian di paling barat ada Xinjiang dan Congqin,” papar kandidat Doktor Hubungan Internasional Central China Normal University itu.
“Santri Indonesia di Tiongkok berisi kumpulan tulisan dari para santri yang sedang menempuh pendidikan tingkat sarjana hingga doktoral dengan berbagai macam latar belakang disiplin ilmu.
“Ada ilmu sosial ekonomi, politik, literatur. Lalu sains seperti mesin hingga kedokteran,” kata dia.
Kisa-kisah yang diangkat pun mengenai praktek keagamaan Muslim di Negeri Tirai Bambu. PCINU Tiongkok berusaha mengemas tulisan pengalaman hidup dan ritual keagamaan santri yang tersebar di Tiongkok dengan gaya bahaya yang dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Bagaimana pengalaman mereka selama berislam atau melakukan praktek keagamaan di sana. Dan juga bagaimana pandangan mereka terkait hubungan kedua negara,” ungkap pria asli Lamongan Jawa Timur tersebut.
Acara peluncuran bakal diawali dengan dua keynote speech dan diisi oleh tiga pemateri. Keynote speech pertama rencananya bakal bawakan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan dilanjut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yudil Chatim.
“Gus Ketum masih kita menunggu konfirmasi dari beliau atau akan diwakilkan dengan pengurus PBNU,” papar dia.
Sementara tiga narasumber terjadwal adalah Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imron Rosyadi Hamid, Rais Syuriyah PCINU Tiongkok Ahmad Syaifuddin Zuhri. Sementara pembanding, narasumber ketiga oleh Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya, Fathoni Hakim.
Sebagai elemen jamiyah NU di Tiongkok, Zuhri berharap pihaknya bisa menjadi jembatan antarhubungan kedua negara di level masyarakat atau people to people connectivity.
Besar ia berharap, ke depannya hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok dan antarmasyarakat semakin lebih erat.
“Dari adanya buku ini, semoga bisa memberi pemahaman yang berimbang terkait kehidupan berislam di negara komunis Tiongkok,” tutupnya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syakir NF