Jumlah Korban Warga Palestina dan Anak-anak dalam 11 Hari Serangan Israel
Ahad, 30 Mei 2021 | 19:05 WIB
Warga Gaza melintas di antara reruntuhan bangunan yang terkena serangan Israel. (Foto: Mustafa Hassona/Anadolu Agency )
Jakarta, NU Online
Setidaknya 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, meninggal dan lebih dari 1.900 terluka dalam 11 hari serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Akibat tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza, 13 warga Israel juga tewas. Serangan tersebut baru berhenti pada Jumat, 21 Mei di bawah perjanjian gencatan senjata yang diajukan Mesir.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mencatat, serangan selama 11 hari itu menyebabkan banyak kematian dan kerusakan material di Gaza. Mengingat lebih dari 250 orang meninggal dalam serangan itu, Lazzarini menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap yang terluka segera pulih.
Dia menambahkan bahwa UNRWA sangat prihatin dengan kehancuran di Gaza dan mengutuk keras serangan terhadap warga sipil dan properti sipil, yang merupakan pelanggaran hukum internasional.
"Tidak ada pembenaran untuk pembunuhan warga sipil. Di tempat yang padat penduduknya seperti Gaza, serangan apa pun akan menyebabkan kerusakan besar pada warga dan bangunan. Banyak orang tewas atau terluka parah akibat bom. Di antara lebih dari 60 anak meninggal, setidaknya ada 19 sekolah rusak di UNRWA. Seharusnya ini tidak terjadi,” ucap Lazzarini dikutip dari kantor berita Anadolu.
Sebelumnya, Matthias Schmale, Direktur Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Tengah (UNRWA) di Gaza, meminta maaf karena mengatakan bahwa "dengan beberapa pengecualian, tentara Israel tidak menyerang sasaran sipil di Jalur Gaza yang diblokade."
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini membuat pernyataan tertulis tentang masalah ini yang menyampaikan bahwa Schmale meminta maaf kepada publik atas pernyataannya dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 Israel.
"Pernyataan terakhir yang saya buat di televisi Israel menyinggung dan melukai keluarga kerabat dan teman-temannya yang terbunuh atau terluka selama perang,” ucap Schmale meminta maaf.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon