Hamburg, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman Chapter Hamburg bakal menggelar Kajian Bulanan pada Ahad, 27 Oktober di Evangelisch-Reformierte Kirche, Ferdinandstraße 21, pukul 15:00-18:00 CEST.
Kajian Bulanan ini menghadirkan Ramayda Akmal, novelis dan kandidat PhD di Institut Asia-Afrika Universitas Hamburg, sebagai narasumber. Kajian kali ini akan mengangkat tema ‘Islam dan Sastra Indonesia.’
Dalam rilis yang diterima NU Online, Jumat (18/10), disebutkan, hubungan antara sastra Indonesia dan Islam dapat ditelusuri melalui dua hal. Yaitu bagaimana karya sastra Indonesia merepresentasikan Islam dan bagaimana masyarakat Islam, terutama sebagai entitas sosial, terlibat secara aktif membentuk sejarah dan perkembangan sastra Indonesia.
“Kedua aspek ini saling mempengaruhi satu sama lain dan dapat dilihat secara signifikan dalam perjalanan sastra Melayu Awal di Nusantara hingga sastra Indonesia modern,” demikian keterangan dalam rilis.
Terdapat begitu banyak konsep untuk menyebut karya sastra yang merepresentasikan unsur-unsur keagamaan atau secara spesifik dalam konteks ini keislaman seperti sastra keagamaan, sastra Islam, sastra sufistik, sastra suluk, sastra transendental, sastra profetik, dan lain-lain. Meskipun demikian, ada satu garis besar yang menyamakan definisi-definisi di atas, yakni urgensi untuk menghadirkan nilai religiusitas beserta nilai moral dan etika dalam karya sastra.
Dalam diskusi yang akan datang, batasan ini digunakan untuk melihat beberapa karya sastra Indonesia yang mengandung nilai Islam, terutama dalam tataran kritis, termasuk uraian terhadap karakteristik literernya, tema-tema yang dominan serta resepsi yang muncul terhadapnya.
Terkait dengan aspek kedua yakni bagaimana masyarakat Islam menjadi bagian dari arena produksi karya sastra di Indonesia, maka diskusi mendatang akan mengulik beberapa komunitas penulis Islam, tokoh-tokoh, karya dan peristiwa-peristiwa kesastraan yang terjadi dalam beberapa dasawarsa terakhir.
“Misalnya, polemik kebudayaan yang melibatkan Lesbumi, karya-karya sufistik yang marak pada tahun 1980an, hingga produktivitas penulis-penulis di komunitas Forum Lingkar Pena (FLP) dan Kelompok Rumah Dunia dalam menciptakan, membangun jejaring dan merespons isu-isu politik-sosial-kultural yang muncul di Indonesia,” tandasnya.
Bagi teman-teman yang tertarik ikut Kajian Bulanan PCINU Jerman Chapter Hamburg, bisa langsung datang ke tempat acara dan pada waktu yang telah ditentukan. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi +49 17627792233 (Oding).
Editor: Muchlihson