Kaleidoskop 2021: PCINU Inisiasi Pendirian Masjid Indonesia di Jepang, Belgia hingga Inggris
Rabu, 29 Desember 2021 | 17:00 WIB
Jakarta, NU Online
Masjid sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat Muslim Indonesia di belahan negeri lain. Hal itu disebabkan jumlah Muslim yang terus meningkat agar ibadah dapat berlangsung dengan nyaman dan aman, selain faktor dakwah yang juga tidak kalah pentingnya dalam menyemai ajaran Islam.
Masjid NU At-Taqwa Ibaraki, Jepang
Muslim Indonesia, khususnya warga NU, yang berada di Provinsi Ibaraki, Jepang bertekad bulat mendirikan masjid untuk kebutuhan ibadah dan dakwah. Hal itu terwujud pada pertengahan tahun 2021. Masjid ini diresmikan secara langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi pada Selasa (20/7/2021). Kegiatan peresmian itu juga dihadiri perwakilan Pemerintah Kota Koga Hironori MASHIKO.
- Baca juga: Membangun Masjid NU Pertama di Jepang
Muslim Indonesia di sana menyepakati masjid itu dinamakan Masjid NU At-Taqwa. Masjid pertama berlabel NU di Jepang itu berdiri di Kota Koga Ibaraki-Ken Koga-shi Higashi Yamata 933-3. Dari Stasiun Tokyo, tempat itu dapat ditempuh selama 2,5 jam dengan kereta atau 1,1 jam dengan mobil. Masjid tersebut memiliki luas 389 m².
Saat menemukan tempat tersebut dan bersepakat untuk menjadikannya sebagai masjid, mereka langsung mendatangi pemilik bangunan tersebut dan memberikan Down Payment (DP) sebesar 1.500.000 Yen atau setara dengan 197 juta rupiah. Meskipun demikian, sampai saat ini, masjid tersebut masih membutuhkan bantuan untuk penyempurnaan berbagai fasilitas yang menunjangnya. Total dana yang dibutuhkan 17.600.000 Yen atau setara dengan 2,3 miliar rupiah.
Bagi para dermawan yang hendak berjariyah dapat transfer melalui nomor rekening (1) Rekening LAZISNU Jepang JP Post Bank 10160 - 74152901 atau melalui (2) Rekening Bank Syariah Indonesia 7150779698, kode Bank 451, a.n. Erika Herliana. Konfirmasi pengiriman melalui Ahmad Munir (+81 90-8342-4390) atau Wahyu Purnomo (+81 80-3432-7359).
Masjid Indonesia di Brussels, Belgia
Pembelian tanah seluas 532 m² dan bangunan 530 m² untuk dialihfungsikan menjadi masjid Indonesia pertama dan Nusantara Cultural Center (NCC) atau Pusat Kebudayaan Nusantara di Ibu Kota Uni Eropa telah berhasil dilunasi. Bangunan yang berlokasi di Joseph Depauwstraat 43, St Pieters Leeuw, Brussels, Belgia ini lunas dibeli dengan harga total Rp9,1 miliar termasuk biaya pajak, notaris, serta renovasi, pada Senin (15/11/2021).
Penandatanganan pelunasan bangunan itu dilakukan oleh Ketua NCC Baktiar Hasan beserta Sekretaris NCC Dr Aji Purwanto. Hadir pula Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belgia dan Luxembourg Andri Hadi dan Wakil Duta Besar Sulaiman Syarif yang menyaksikan penandatanganan pelunasan itu.
Sebelumnya, penandatanganan akta jual-beli antara pihak pembeli dan penjual di depan notaris dan agen di Brussels, Belgia itu dilakukan pada Senin (26/7/2021). Saat itu, Koordinator Penggalangan Dana pembelian bangunan masjid Anton Abdul Fatah menyebut masih memiliki kekurangan dana € 30.000 atau sekitar Rp500 juta. Hal tersebut harus dilunasi paling lambat pada Oktober 2021.
Berkat donasi dari masyarakat Indonesia, khususnya dari Nahdliyin dari berbagai belahan dunia, melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), bangunan untuk masjid tersebut dapat terlunasi.
Masjid Indonesia di London
Menyusul Jepang dan Belgia, Nahdliyin di Inggris juga tengah berupaya untuk membeli bangunan di London untuk dijadikan masjid Indonesia. Bangunan masjid ini memiliki luas 368.5 meter persegi, dengan harga bangunan Rp30 miliar. Sementara, dana yang sudah terkumpul sampai saat ini berjumlah Rp18 miliar rupiah. Artinya, pembelian bangunan untuk masjid ini masih membutuhkan dana Rp12 miliar. Jumlah tersebut sudah harus dilunasi pada Mei 2022.
Ketua PCINU Inggris Shandy Adiguna menyebut bahwa inisiasi pendirian masjid di London ini sudah dilakukan KH Nahduddin Royandi Abbas Buntet Pesantren dan beberapa kiai lain yang tinggal di Inggris sejak dua dekade lalu. Namun, hal tersebut mengalami berbagai macam kendala.
Oleh karena itu, PCINU Inggris menginsiasi Wakaf Gotong Royong untuk bersama-sama mendirikan masjid yang sudah diimpikan sejak lama itu. "Saat ini, kami mengajak bersama-sama Nahdliyin sedunia, dan warga muslim di manapun berada, untuk bersama-sama menyisihkan dana untuk Wakaf Gotong Royong ini," kata Shandy pada Selasa (14/12/2021).
Wakaf Gotong Royong bisa disalurkan melalui Bank BNI dengan nomor rekening: 0863842139 (atas nama: PP LAZIS NU), dengan kode akhir 09, misalnya (Rp. 50.009/orang, atau 100.009/orang, beserta keterangan/ref transaksi: infak/sedekah/wakaf untuk pembangunan masjid di London. Konfirmasi wakaf ke NU Care-LAZISNU melalui kontak telepon +62822-2143-7487 atas nama Fadlan.
Program ini merupakan kolaborasi dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Inggris Raya (UK), Muslimat NU UK, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, Indonesian Islamic Centre (IIC) London, NUCARE-Lazisnu, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) UK, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) UK, Kitabisa, Masjid Istiqlal, Gusdurian Peduli, dan beberapa lembaga lainnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan