Ketum Fatayat NU di Taiwan: Fatayat Bukan Perkumpulan Arisan
Kamis, 8 Juni 2023 | 07:00 WIB
Ketum PP Fatayat NU, Hj Margaret Aliyatul Maimunah ssaat menghadiri Konferensi Cabang Istimewa Ke-4 Fatayat NU Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat NU Taiwan, Ahad (4/6/2023) di GIS Taipei Tech Convention Center. (Foto: istimewa)
Taipei, NU Online
Fatayat Nahdlatul Ulama bukanlah perkumpulan arisan, tetapi sebuah organisasi. Fatayat NU memiliki peraturan organisasi dan seluruh kader harus patuh serta tunduk dalam peraturan yang telah ditetapkan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU, Hj Margaret Aliyatul Maimunah saat menghadiri Konferensi Cabang Istimewa Ke-4 Fatayat NU Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat NU Taiwan, Ahad (4/6/2023) di GIS Taipei Tech Convention Center.
"Peraturan organisasi ini hanya boleh direvisi, ditambah ataupun dikurangi isinya hanya dalam forum tertinggi organisasi yakni kongres,'' tegas Margaret dalam kegiatan yang dihadiri para kader Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU yang ada di Taiwan.
Baca Juga
Ketika Warga Taiwan Jadi Anggota Banser
Pada kesempatan tersebut, Hj Margaret juga berpesan agar para kader tetap semangat berkhidmat dan terus belajar, berproses dalam organisasi.
Selain itu dirinya juga mengucapkan syukur sebab bisa berziarah ke pemakaman waliyullah yang ada di Taiwan yakni Syekh Muhammad Umar Bai Chongxi. Ia adalah seorang Jenderal Republik Tiongkok dan Muslim Nasionalis Tiongkok. Syekh Umar Bai Chongxi adalah tokoh yang berpengaruh dan sekaligus Menteri Pertahanan pertama Republik Tiongkok.
Margaret menceritakan, "Akhir Januari lalu ketika saya ke Taiwan baru mendengar dan mengetahui tentang beliau, tapi belum sempat waktunya. Nah, begitu sampai lagi di negara asal boba ini saya langsung ingin sowan dan tidak mau melewati kesempatan. Alhamdulilah, Allah mengizabah dan semoga diiringi dengan aliran limpahan dan keberkahannya."
Sementara itu, Ketua demisioner Fatayat NU Taiwan masa khidmat 2020-2023, Hidayah mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus dan kader Fatayat NU Taiwan atas kerja sama yang terjalin selama ini.
"Semoga menjadi amal baik," ujarnya.
Dirinya berpesan agar Fatayat NU Taiwan tetap semangat dalam berkhidmat dan berjuang memperkuat Fatayat NU.
"Sebenarnya masa khidmat kepengurusan kami ini berakhir pada bulan Agustus 2023 ini. Namun, karena masa kontrak kerja saya di Taiwan habis bulan Juni maka kita mengupayakan agar dipercepat, biar ketika pulang ke Indonesia tidak ada beban," ujarnya.
Dirinya juga berharap ke depan Fatayat NU Taiwan lebih baik lagi dan bisa menumbuhkan kader-kader Fatayat NU yang lebih banyak lagi.
"Diiringi peningkatan sumber daya yang mandiri, tangguh, militan dan berakhlaqul karimah, sehingga sewaktu pulang ke Indonesia para kader tidak hanya membawa rezeki tapi juga mendapat ilmu keorganisasian yang bisa diaplikasikan di daerah masing-masing," harapnya.
Dalam Konfercab tersebut terpilih secara aklamasi Imroatul Mufidah sebagai Ketua Fatayat NU Taiwan. Imroatul adalah kader Fatayat NU PAC Taichung.
Imroatul mengucapkan terima kasih dan berharap kerja sama yang baik kepada seluruh pengurus dan kader, sehingga rekomendasi program kerja yang telah dibahas dalam Konfercab IV bisa dijalankan dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
"Sesuai dengan pesan dari pimpinan pusat dan hasil rekomendasi Konfercab kita akan melakukan penguatan struktur dan fokus pada peningkatan SDM kader dengan secara kontinu menyelenggarakan pengakaderan baik formal dan non-formal organisasi,'' ujarnya
''Kita juga akan berkomunikasi secara intens dengan PCINU Taiwan agar wilayah yang belum memiliki PAC bisa dibentuk struktur kepengurusannya,'' pungkasnya.
Kontributor: Heri Amanudin
Editor: Kendi Setiawan