Korban Meninggal Global Akibat Covid-19 Capai Satu Juta Orang
Senin, 28 September 2020 | 06:00 WIB
Jakarta, NU Online
Sejak kemunculannya pada Desember 2019 lalu di Kota Wuhan, China, virus Corona (Covid-19) kini telah menyebar ke 213 negara dan menginfeksi 33,3 juta orang di seluruh dunia. Hingga hari ini, Senin (28/9), korban meninggal secara global akibat Covid-19 mencapai satu juta orang lebih.
World O Meters mencatat, sampai tulisan ini diturunkan, ada 33.307.363 orang yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia: dengan angka kematian mencapai 1.002.401, angka kesembuhan mencapai 24.638.480, dan sisanya masih dalam perawatan.
Secara berturut-turut, berikut adalah sembilan negara dengan kasus infeksi Covid-19 tertinggi di dunia: Amerika Serikat (7.321.343 kasus), India (6.074.702 kasus), Brasil (4.732.309 kasus), dan Rusia (1.151.438 kasus). Kemudian Kolombia (813.056 kasus), Peru (805.302 kasus), Spanyol (735.198 kasus), Meksiko (730.317 kasus), dan Argentina (711.325 kasus). Sementara Indonesia ada di posisi ke-23 dengan angka infeksi 275.213 kasus.
Amerika Serikat juga menjadi negara dengan angka kematian tertinggi, yaitu 209.453 orang. Kemudian Brasil (141.776 orang), India (95.574 orang), Meksiko (76.430 orang), Inggris (41.988 orang), dan Italia (35.835 orang).
Adapun di Indonesia, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 10.386 orang. Berdasarkan laman covid19.go.id, Senin (28/9), DKI Jakarta merupakan provinsi dengan angka kasus Covid-19 tertinggi yaitu 70.441 kasus (25,6 persen). Lalu disusul Jawa Timur 42.890 kasus (15,6 persen), Jawa Tengah 21.626 kasus (7,9 persen), Jawa Barat 20.954 kasus (7,6 persen), dan Sulawesi Selatan 15.295 kasus (5,6 persen).
Sikap NU terkait Covid-19
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, menegaskan bahwa terinfeksi Covid-19 bukan lah sebuah aib. Menurutnya, seseorang tidak perlu merasa malu jika terinfeksi Covid-19 karena itu hanya lah sebuah penyakit, sama dengan penyakit lainnya. Pernyataan ini disampaikan Kiai Said karena ada banyak orang yang merasa atau berpikir bahwa terkena aib adalah sebuah aib.
“Yang sebenarnya, orang yang kena Covid-19 tidak aib. Bukan, bukan aib. Itu merupakan penyakit. Kita tidak usah merasa malu atau minder kalau kita, di antara kita, ada yang kena Covid-19. Itu bukan aib, bukan. Itu sunnatullah. Kena virus, biasa," kata Kiai Said dalam Konferensi Besar (Konbes) NU yang digelar secara daring Rabu (23/9).
Pada Juli lalu, PBNU mengeluarkan maklumat bahwa hukum mengikut protokol kesehatan selama Covid-19 masih mewabah adalah wajib. Terlebih untuk mereka yang rentang seperti orang lanjut usia dan yang sudah memiliki penyakit akut. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker jika beraktivitas.
PBNU beralasan, jika tidak mengikuti protokol kesehatan akan mencelakakan diri sendiri dan orang lain. Hal itu jelas bertentangan dengan firman Allah dan hadits Rasulullah. Kiai Said menuturkan, alasan PBNU berani mewajibkan ketetapan tersebut setelah memperhatikan perkembangan kasus Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat, terutama di wilayah Indonesia.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad