Kutuk Agresi Militer Israel, PBNU: Ini Tragedi Kemanusiaan yang Tak Ditolerir
Senin, 17 Mei 2021 | 16:19 WIB
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj (memegang naskah pernyataan) menyampaikan sikap resmi PBNU atas agresi militer Israel terhadap Palestina (Foto: Istimewa)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj melakukan kunjungan ke rumah Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, di Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (17/5). Kunjungan itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan moral sekaligus meminta Israel menghentikan penyerangan atau agresi militer terhadap rakyat Palestina.
Menurutnya, gencatan senjata atau menghentikan agresi militer itu bertujuan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan. Ditegaskan Kiai Said, agresi Israel terhadap Palestina untuk kesekian kalinya telah menimbulkan nestapa bagi kemanusiaan.
Peristiwa kemanusiaan terjadi antara Militer Israel dan Pejuang Palestina semakin memanas. Saat ini telah memakan korban jiwa sebanyak 188 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Lebih dari itu, terdapat 1000 lebih korban luka-luka dan bangunan yang porak poranda.
“Kami menegaskan, mengutuk dan mengecam keras agresi Militer Israel yang telah memporak-porandakan Palestina, merenggut nyawa-nyawa warga sipil yang tidak berdosa. Hentikan segera agresi Militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan dan ditolerir,” tegas Kiai Said.
Konflik yang terjadi di sana sudah berusia seabad, terhitung sejak Deklarasi Balfour pada 1917 yang bersumber dari klaim bermasalah Israel atas tanah yang dijanjikan. Lalu Inggris mendukung national home bagi warga Yahudi di tanah yang telah ditempati bangsa Palestina.
“Konflik berdarah terus berlangsung sejak Israel, secara sepihak, memproklamasikan berdirinya negara Israel pada 14 Mei 1948 tanpa batas wilayah yang jelas. Dengan dukungan negara-negara Barat, Israel menegaskan batas wilayahnya melalui perang melawan negara-negara Arab, berturut-turut pada 1949, 1967, dan 1973,” jelas Kiai Said.
Dengan bermodal kekuatan senjata, Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, Gaza, dan Semenanjung Sinai. Klaim teritorial ini tidak diakui mayoritas negara, kecuali Amerika yang mengakui klaim Israel atas seluruh wilayah kota tersebut.
“Israel, selama 50 tahun terakhir, terus mengukuhkan pendudukannya dengan membangun permukiman bagi ratusan ribu warga Yahudi. Yahudi, yang sebelumnya minoritas, kini menjadi mayoritas populasi yang menggusur bangsa Palestina,” tutur Kiai Said didampingi Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU H Robikin Emhas, dan Ketua PP NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat.
Kiai Said menyayangkan para pejuang Palestina yang terbelah dalam menghadapi Palestina. Terdapat dua faksi pejuang yang saling berseberangan pendapat, yakni Fatah dan Hamas. Fatah setuju solusi dua negara sebagaimana telah disepakati dalam Perjanjian Oslo 1993.
“Tetapi Hamas menolak. Hamas ingin mendirikan Palestina berdasarkan Islam, Fatah berhaluan nasionalis sekuler. Kedua faksi terkunci dalam perang saudara sejak 2006. Hamas menguasai Gaza, Fatah menguasai Tepi Barat. Polarisasi faksi-faksi pejuang Palestina ikut menyulitkan proses penyelesaian konflik Israel-Palestina,” katanya.
Oleh karena itu, PBNU mendorong upaya gencatan senjata dari kedua belah pihak antara Militer Israel dan Pejuang Palestina. Hal tersebut bertujuan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk dan kondisi Palestina pulih seperti sedia kala.
Saat ini, PBNU menginisiasi penggalangan donasi solidaritas untuk warga Palestina melalui NU Care-LAZISNU. Donasi bisa disalurkan dengan klik tautan www.nucare.id/program/pedulipalestina. Dari jumlah target total donasi sebesar Rp10 miliar, kini sudah terkumpul Rp593.189.136.
Di lokasi yang sama, Ketua Pengurus Pusat NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat menyampaikan bahwa saat ini PBNU sedang mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke masyarakat Palestina. Ia juga mengajak seluruh Nahdliyin untuk berbondong-bondong memberikan sumbangsih yang terbaik.
“Pada hari ini KH Said Aqil Siroj berkunjung ke rumah kediaman Dubes Palestina Zuhair Al-Shun. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan dukungan moral dan juga kita sekarang PBNU sedang mengumpulkan dana untuk kita sumbangkan ke masyarakat Palestina,” kata Sudrajat.
“Oleh karena itu, saya dari NU Care-LAZISNU dan seluruh jajaran se-Indonesia dan dunia, mengajak Nahdliyin untuk berbondong-bondong memberikan sumbangsih yang terbaik. Mudah-mudahan ini bermanfaat buat masyarakat Palestina,” pungkasnya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Abdullah Alawi