Internasional

Lakpesdam NU Sudan Bedah Buku Jihad NU Melawan Korupsi

Kamis, 25 Mei 2017 | 12:23 WIB

Khartoum, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama Sudan menyelenggarakan acara bedah buku yang dilaksanakan pada hari Senin (22/05) di aula PCINU Sudan. 

Sebuah buku yang sengaja didatangkan langsung dari Jakarta untuk dibedah dan ditelaah di negara Sudan ini yaitu Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi salah satu buku karya dari Tim Lakpesdam PBNU.

Acara yang merupakan pembukaan rangkaian program kerja Lakpesdam NU Sudan selama satu periode ke depan. Pembukaan program kerja ini dimulai dengan pembacaan puisi oleh perwakilan Lesbumi PCINU Sudan berjudul Ndhulang karya Norman Adi Satria, diksi Bahasa Jawa yang bermakna menyuap.

Hadir di tengah-tengah acara, Bitoh Purnomo (Ketua ICMI Mesir) sebagai pembedah dan menghadirkan seorang pembanding dari Pejabat Fungsional Bidang Ekonomi KBRI Khartoum Sudan, Djumara Supriyadi. Acara bedah buku juga dihadiri oleh berbagai elemen kemahasiswaan Sudan diantaranya perwakilan dari PPI (Persatuan Pelajar Indonesia), PPPI (Persatuan Pelajar Putri Indonesia), Forpass (Forum Pascasarjana Sudan), anggota PCINU Sudan beserta PCI Muslimat NU Sudan.

Acara tersebut berlangsung selama dua jam dan berjalan meriah dan lancar. Tampil sebagai moderator adalah Daniel Alya, (Magister Al Jazeera University). Di tengah-tengah pemaparan, pemateri Bitoh Purnomo berpesan bahwasanya NU harus menggalakkan pendidikan mengenai antikorupsi agar masyarakat lebih memahami seluk beluk korupsi dan berbagai modusnya yang kian beragam.

Pembanding Djumara Supriyadi juga menjelaskan berbagai motif tindak korupsi yang dikutip dari Taufiqurrochman Ruki (2005) bahwasanya korupsi dilakukan dengan tiga alasan, pertama adalah system atau peraturan atau perundang-undangan yang sudah usang dan longgar mengenai korupsi. Kedua, needs atau kebutuhan hidup dari pelaku yang mendorong melakukan tindakan korupsi tersebut. Ketiga adalah greed atau sifat rakus dari elit koruptor tersebut yang manjadi dasar memilih kejahatan luar binasa ini sebagai cara memperkaya diri sendiri atau kelompoknya. Djumara juga berpesan di setiap organisasi harus menjunjung asas transparansi dan akuntabilitas dalam hal keuangan agar terhindar dari usaha penyelewengan dana organisasi. Red: Mukafi Niam


Terkait