Barcelona, NU Online
Lebaran Idul Fitri tahun ini sangat berkesan bagi seluruh umat Muslim dunia, tak terkecuali untuk muslim asal Indonesia di Barcelona, Spanyol. Mengingat tahun lalu, umat Islam dilarang melaksankan shalat Idu Fitri berjamaah, bahkan shalat Jumat pun dilarang akibat pandemi Covid-19.
Handoyo, mahasiswa doktoral di Universitat de Barcelona menceritakan, seiring makin menurunnya kasus Covid-19 di Spanyol, masjid-masjid di Spanyol, termasuk di Barcelona mulai diizinkan mengadakan shalat lima waktu dan shalat Jumat berjamaah di masjid.
"Namun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker. Puncaknya adalah diizinkannya shalat idul fitri tahun ini di masjid-masjid dan lapangan pusat kota," ungkap Handoyo lewat keterangan tertulisnya kepada NU Online, Jumat (14/5).
Dia menjelaskan, Pemerintah Spanyol kooperatif terhadap seluruh penganut agama tanpa membeda-bedakan. Selama kegiatan keagamaan dilaksanakan sesuai anjuran pemerintah, maka akan mendapat izin dari pemerintah.
"Di Barcelona, shalat Idul Fitri terpusat di lapangan pusat kota di daerah bernama Parc de Clot. Jamaah yang datang mayoritas berasal dari Maroko dan Pakistan, dan beberapa dengan jumlah sedikit seperti dari Afrika dan Indonesia," jelas salah serang pengurus PWNU Lampung ini.
Shalat Idul Fitri dilakukan sebanyak tiga kloter, yaitu pukul 7.15; 8.15; dan 9.15 waktu setempat dengan ketentuan maksimum jamaah adalah 400 orang.
Suasana lebaran kali ini bertambah hikmat dengan diadakannya aksi solidaritas untuk korban jiwa di Palestina. Warga Muslim diminta menyisihkan hartanya untuk disumbangkan kepada warga Palestina yang tengah ditimpa teror oleh kaum yang tidak beradab.
"Semoga warga Palestina segera diberi kebebasan dan keselamatan," tandasnya.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan