Internasional

Malaysia Tangkap 12 WNI Simpatisan ISIS

Jumat, 27 September 2019 | 08:30 WIB

Malaysia Tangkap 12 WNI Simpatisan ISIS

Ilustrasi bendera ISIS. (Foto: bigstockphoto.com)

Kuala Lumpur, NU Online
Kepolisian Malaysia dilaporkan menahan 16 orang yang diduga anggota kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Rinciannya, 12 warga negara Indonesia (WNI), 3 warga Malaysia, dan seorang warga India. Mereka ditangkap dalam rentang waktu sejak 10 Juli hingga 25 September.

Kepala Kepolisian Anti-Terorisme Malaysia, Ayob Khan, mengatakan,12 WNI tersebut ditangkap dalam beberapa operasi antiterorisme di beberana negara bagian seperti Sabah, Selangor, Serawak, Penang, Pahang, dan Kuala Lumpur.

Penangkapan tersebut bermula ketika otoritas Malaysia menahan satu WNI berusia 25 tahun di Keningau, Sabah pada 10 Juli lalu. WNI tersebut bekerja sebagai buruh di sebuah perkebunan sejak setahun lalu.

“Kami meyakini tersangka tersebut membantu menyelundupkan militan ISIS dari Indonesia ke Filipina Selatan melalui Sabah,” kata Ayob, dilansir laman The Straits Times, Kamis (26/9).

Dikatakan Ayob, WNI berusia 25 tahun tersebut menjadikan Sabah sebagai titik transit bagi militan-militan ISIS asal Indonesia yang bergerak ke Filipina Selatan. Dia juga menyalurkan dana kepada kelompok teror Maute di Filipina Selatan dan berencana pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kombatan utama ISIS.

Diberitakan oleh The Star, Jumat (27/8), para tersangka teroris tersebut diduga tengah mempersiapkan serangan ke Malaysia dan Indonesia. Mereka juga disebut merencanakan serangan terhadap para pemimpin politik dan non-Muslim dengan alasan Muslim di Malaysia ditindas.

Ayob menuturkan, para tersangka militan ISIS tersebut aktif mempromosikan ajaran ekstremisme dan merekrut anggota baru melalui media sosial.

“Mereka menarik perhatian anggota baru dengan menggunakan ajaran ekstremis 'jihad salafi'. Kami meyakini mereka merencanakan serangan di Malaysia dan Indonesia begitu mereka mendapatkan cukup anggota,” katanya.

Benteng pertahanan terakhir ISIS di Baghouz, Suriah, telah ditaklukkan pada Maret lalu. Meski kehilangan wilayah kekuasaan, kelompok ISIS dianggap masih menjadi ancaman keamanan dunia. Mengingat sel-sel tidur ISIS diduga masihbanyak tersebar di seluruh penjuru dunia. 
 

Pewarta: Muchlishon
Editor: Alhafiz Kurniawan