NU Terima Penghargaan 'Nobel Perdamaian Asia' Zayed Award 2024 di Abu Dhabi
Selasa, 6 Februari 2024 | 05:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat memberikan sambutan ketika NU ditetapkan menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Senin (5/2/2024) malam. (Foto: dok. NU Online)
Abu Dhabi, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Senin (5/2/2024) malam waktu setempat. Penghargaan tersebut semacam Nobel Perdamaian-nya Asia.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir datang secara langsung untuk menerima penghargaan tersebut.
Gus Yahya menerima cenderamata dari Yuliva Hariaty, Petani Yogyakarta, sedangkan Haedar menerima cenderamata penghargaan dari Khunifatuna, pemimpin persatuan difabel di Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Gus Yahya menyampaikan rasa bangganya atas penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 yang diberikan kepada organisasi yang ia pimpin itu.
"NU merasa terhormat dan bangga menerima Zayed Award for Human Fraternity 2024," kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Gus Yahya menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan persaudaraan sesama manusia ke seluruh penjuru dunia.
"Sebagai Ketua Umum (PBNU), saya menyatakan bahwa kami akan terus memperjuangkan persaudaraan manusia di seluruh dunia," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga mengajak serta semua pihak untuk bersama-sama NU dalam membangun keharmonisan dunia dan persamaan hak dan martabat manusia di dunia.
"Saya juga ingin mengambil kesempatan ini untuk mengundang orang-orang yang beriktikad baik dari setiap agama dan negara untuk bergabung bersama kami dalam membangun gerakan global untuk mendorong munculnya tatanan dunia yang benar-benar adil dan harmonis berdasarkan penghormatan terhadap persamaan hak dan martabat setiap umat manusia," pungkasnya
Menurut dewan juri, NU merupakan organisasi terbesar di dunia yang berperan penting dalam bidang kemanusiaan, serta upaya membangun perdamaian di tingkat nasional, regional, dan internasional.
Sebagai informasi, NU dinilai sebagai organisasi berperan dalam memimpin pembangunan masyarakat di Indonesia dengan pendanaan sekolah, rumah sakit, dan proyek pengentasan kemiskinan.
NU telah menyelenggarakan dan memimpin beberapa konferensi antaragama dan antar-budaya termasuk konferensi Islam Asia-Afrika dan konferensi dunia tentang agama dan perdamaian. Upaya diplomatiknya juga membantu mengamankan pembebasan sandera Korea Selatan yang ditahan oleh pejuang Taliban di Afghanistan pada tahun 2007.
NU, menurut pandangan dewan juri, memainkan peran utama dalam memelopori perdamaian global dan upaya diplomatik. NU telah menyelenggarakan dan memimpin beberapa konferensi antaragama dan antar-budaya termasuk Konferensi Islam Asia-Afrika dan konferensi dunia tentang agama dan perdamaian.
Upaya diplomatiknya juga membantu mengamankan pembebasan sandera Korea Selatan yang ditahan oleh pejuang Taliban di Afghanistan pada tahun 2007.