Palestina Dihapus dari Google Maps, Warganet Arab Geram
Sabtu, 18 Juli 2020 | 06:30 WIB
Yerusalem, NU Online
Warganet Arab geram dengan Google dan Apple karena menghapus Palestina dari Google Maps dan Apple Maps. Kekeasalan mereka dilampiaskan di media sosial setelah viral sebuah unggahan yang menampilkan tidak ada Palestina di Google Maps.
Seorang warganet, Hassan Sheikh, membagikan tangkapan layar dua peta digital, yang satu menunjukkan Palestina dan satunya lagi hanya menampilkan Jalur Gaza, West Bank, Yerusalem, dan Israel di sampingnya. Tidak ada Palestina di tangkapan layar kedua. Dia menilai, apa yang dilakukan Google itu memalukan.
“Tidak tahu malu kamu Google. Bagaimana bisa kamu mendukung Israel dan menghapus Palestina dari Google Maps,” tulis Hassan di akun Twitternya, Kamis (16/7).
Seorang warganet lainnya, Bizzlerella, menyebut bahwa Palestina tidak pernah dilabeli oleh Google. Oleh karena itu, menurutnya, penting melakukan pencarian sendiri terkait dengan hal itu.
“Bagaimana mungkin? Sangat menghina. Mengapa mereka berpikir untuk menghapus nama negara dari peta?” kata warganet yang lainnya.
Belum ada komentar dari Google terkait dengan hal ini. Akan tetapi, pada 2016 lalu juga terjadi masalah yang sama. Yaitu warganet menuduh Google telah menghapus Palestina dari peta digital. Forum Junalis Palestina (PJF) menilai, penghapusan Palestina dari peta digital merupakan upaya Israel untuk melenyapkan Palestina dan membangun narasi bahwa Israel adalah negara yang sah.
Pada saat itu, diberitakan Arab News, Kamis (16/7), juru bicara Google menjelaskan bahwa tidak pernah ada label Palestina di Google Maps.
Sementara juru bicara Google lainnya menyebut, ada bug yang menghapus label untuk ‘Tepi Barat’ dan ‘Gaza.’ “Kami sedang bekerja dengan cepat untuk membawa label ini kembali ke area tersebut,” katanya.
Unggahan tersebut muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk mengneksasi Tepi Barat yang diduduki.
Dilaporkan bahwa sebanyak 138 anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Namun sebagian besar negara Barat termasuk Amerika Serikat (AS), negara di mana kantor pusat Google dan Apple berada, tidak mengakui kemerdekaan Palestina.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad