PCINU Jerman Rintis GP Ansor dan Luncurkan Kartanu Multifungsi
Rabu, 26 Juli 2023 | 20:00 WIB
PCINU Jerman merintis berdirinya GP Ansor dan meluncurkan Kartu Tanda Anggota NU Jerman e.V. Acara ini digelar bersamaan dengan Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H di Villa Rü di pusat Kota Essen, Sabtu lalu. (Foto: Dok. PCINU Jerman)
Essen, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman merintis berdirinya Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan meluncurkan Kartu Tanda Anggota NU Jerman e.V. Acara ini digelar bersamaan dengan Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H di Villa Rü di pusat Kota Essen, Sabtu lalu.
Dalam sambutannya, Muhammad Rodlin Billah selaku Ketua PCI NU Jerman mengungkapkan pentingnya mengupayakan sanad Ideologis yaitu ikut terlibat dalam NU.
“Terlebih ketika kita tidak memiliki sanad biologis sebagai keturunan orang-orang shalih atau juga sanad epistimologis ketika kita tidak sempat belajar di pesantren,“ tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online.
Menurut Rodlin, keberadaan GP Ansor serta badan otonomi seperti Muslimat NU dan Fatayat NU Jerman adalah upaya untuk membangun ekosistem yang diharapkan pada tahun 2024 sudah dapat dimulai pembangunan NU Centre Jerman.
Kegiatan yang diikuti kurang lebih 120 Nahdliyin dari berbagai kota di Jerman seperti Berlin, Munchen, Frankfurt, Bremen, Heidelberg, Hamburg, Stuttgart, Essen, Bielefeld, Aachen dan Bonn, ini terdapat beberapa acara, di antaranya inaugurasi rintisan GP Ansor Jerman dan meluncurkan Kartu Tanda Anggota NU Jerman e.V.
Rangkaian inaugurasi diawali dengan pembacaan surat mandat dari PCI NU Jerman yang dibacakan oleh Ibu Laila Bisri yang merupakan putri almarhum KH Thohir Bakri, Ketua Umum GP Ansor pertama (1934-1949). Inagurasi dilanjutkan dengan pembacaan ikrar dan diakhiri dengan menyanyikan yel-yel Jumberareka.
Melalui surat mandat tersebut, dewan pembina dan pengurus diberikan tugas dan kewenangan untuk berkomunikasi dengan Pengurus Pusat GP Ansor dan membentuk GP Ansor Jerman sesuai dengan peraturan GP Ansor.
Ketua Dewan Pembina GP Ansor Jerman Bram Fernardin, yang juga pemilik Restaurant Nusantara Berlin mengatakan bahwa GP Ansor Jerman dibentuk sebagai wadah dakwah Islam Nusantara yang secara khusus akan menyasar kalangan milenial.
“Selain itu GP Ansor juga dibentuk sebagai upaya memperkuat nasionalisme keindonesiaan bagi kalangan pemuda dengan tetap menjunjung kepatuhan terhadap pemerintah Republik Jerman,“ imbuhnya.
Rangkaian kegiatan Peringatan 1 Muharram diakhiri dengan Pengenalan Kartu Tanda Anggota NU Jerman e.V.
Muhammad Hirzan selaku penanggung jawab program Kartu Tanda Anggota NU Jerman (KartaNUJ) menyampaikan bahwa KartaNUJ merupakan bentuk upaya tertib administrasi Nahdliyin yang berada di Jerman.
“Keberadaan KartaNUJ ini akan memperkuat pondasi organisasi dengan pengelolaan data yang baik dan menjadikan organisasi NU Jerman sebagai organisasi yang lebih transparan dan akuntabel,“ harapnya.
Selain itu, lanjut Hirzan, KartaNUJ juga rencananya akan diintegrasikan dengan KartaNU di Indonesia, sehingga akan berfungsi juga di dalam negeri.
“KartaNUJ dilengkapi dengan teknologi NFC yang diharapkan bisa memiliki berbagai fungsi ke depannya. KartaNUJ merupakan salah satu upaya untuk tercapainya slogan PCI NU Jerman, tradition meets excellence,“ imbuhnya.
Di akhir acara, Panwaslu Luar Neger (LN) Frankfurt, Jerman, dalam kegiatan 1 Muharram ini memberikan penyuluhan mengenai tugas Panwaslu LN dan bagaimana Nahdliyin dapat berpartisipasi menjaga pemilu berjalan damai.
Sesi tersebut diselenggarakan sebagai salah satu komitmen partisipasi NU Jerman untuk mengawal pemilihan umum 2024, khususnya dalam pengawasan pemilu.