Pembagian Daging Kurban LAZISNU Inggris Fokus ke Difabel dan Jompo
Senin, 3 Agustus 2020 | 19:15 WIB
Penerima daging kurban menjalani pengecekan suhu tubuh sebelum mendapatkan daging kurban (Foto: Hanan)
London, NU Online
Warga NU di Inggris Raya, melalui NU Care-LAZISNU berfokus membagi daging kurban untuk warga difabel dan jompo. Hal ini, merupakan wujud kepedulian Nahdliyin di Inggris Raya untuk berbagi kepada sesama.
Ketua NU Care-LAZISNU United Kingdom, H Taufiq Wijanarko mengungkapkan bahwa pihaknya ingin berbagi dengan sesama, khususnya warga jompo dan difabel. Program ini bertujuan untuk mengajak warga Muslim Indonesia baik yang ada di dalam negeri maupun khususnya yang tinggal di luar negeri untuk selalu peduli dengan saudara-saudara yang membutuhkan, khususnya kaum difabel dan jompo yang jumlahnya tidak sedikit di sekitar kita," ungkap Taufiq, Senin (3/8).
NU Care-LAZISNU memilih menyalurkan qurban ke Indonesia, dengan pertimbangan bahwa banyak komunitas warga di Indonesia yang membutuhkan bantuan. "Fenomena warga Muslim Indonesia di luar negeri pada saat kurban, khususnya yang berada di Inggris Raya sulit untuk menyelenggarakan ibadah kurban di negara tempat mereka tinggal dikarenakan adanya aturan penyembelihan yang ketat maupun susahnya mencari penerima daging qurban," jelas Taufiq.
Sementara, Rais Syuriyah PCINU United Kingdom, KH Didiek S Wiyono, menjelaskan betapa penting visi filantropi yang tepat sasaran. "Kami ingin agar misi dan visi NU Care-LAZISNU itu tepat sasaran, membantu sesama di Indonesia. Kami lihat, banyak organisasi filantropi Islam maupun internasional untuk membuka program-program kurban dengan sasaran warga sekitar konflik maupun Afrika. Program ini sangat menarik di samping karena iklannya menarik harga hewan kurbannya yang jauh lebih murah dibanding jika berkurban di Indonesia," ungkap Didiek.
Menurut Didiek, NU Care-LAZISNU UK, yang juga berdiri di akhir 2019, mengadakan program kurban di tahun ini dengan sasaran tertentu di Indonesia, karena sadar bahwa masyarakat kita mayoritas Muslim dan hampir di semua masjid khususnya masjid-masjid komplek serta perkotaan jumlah daging kurban berlimpah. Pihaknya mencoba menyalurkan program berbagi daging kurban kepada komunitas difabel dan jompo, yang menurutnya belum banyak tersentuh program-program khusus bagi mereka.
"Hal ini kami lakukan untuk mengajak masyarakat muslim khususnya di Inggris Raya utk mempertimbangkan tetap melakukan kurban di Indonesia, karena masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan di samping juga untuk menghindari masuknya sedekah hewan qurban ke daerah-daerah yang ada konflik politis maupun daerah-daerah yang rawan sebagai pengembangan faham radikal," terang KH Didiek S Wiyono.
Untuk tahun ini, NU Care-LAZISNU United Kingdom bekerjasama dengan Sanggar Kahuripan Solo, sebuah kelompok yang lebih dari sepuluh tahun sudah biasa melakukan program-program sosial dan filantropi di Solo Raya dan Komunitas Budaya Lintang Padjerino, pimpinan Donny Suwignya, di kawasan Delanggu, Klaten. Program ini juga mendapat support dari Indihome Telkom Imdonesia Wilayah Jawa Tengah.
Program mulai dengan pendataan komunitas difabel dan para jompo dilakukan oleh para Kader Penggerak Pengembangan Manusia di 16 desa se-Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, dibawah komando Thomas Sutana.
Adapun hewan Qurban yang terkumpul melalui program ini adalah satu ekor sapi dan delapan ekor kambing. Hewan kurban tersebut berasal dari donatur dari LAZISNU UK dan Sanggar Kahuripan Solo. Daging kurban dibagikan kepada 200 penerima anggota komunitas difabel dan jompo, serta warga miskin yang membutuhkan.
Didiek S Wiyono berharap, program ini akan diikuti oleh lebih banyak pendonor agar bisa lebih luas lagi cakupannya. "Di samping itu, kami juga berharap kepada NU Care-LAZISNU internasional serta lembaga-lembaga filantropi Islam Indonesia lainnya untuk membuat program-program serupa dengan sasaran utama adalah saudara-saudara kita yang berhak di Indonesia khususnya," ujarnya.
NU Care-LAZISNU dalam beberapa terakhir telah menyelenggarakan program-program filantropi, di antaranya menghimpun dan menyalurkan bantuan kepada korban terdampak Covid-19 di Inggris, bantuan kepada mahasiswa di United Kingdom, serta beberapa program kemanusiaan internasional bekerjasama dengan lintas institusi, di antaranya KBRI London, PPI United Kingdom, al-Minhaj Welfare Foundation Manchester, dan beberapa lembaga lain.
Pewarta: Hanan Zayn
Editor: Kendi Setiawan