Penyelesaian Konflik di Laut Merah Perlu Keterlibatan Global
Rabu, 17 Januari 2024 | 08:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia, M Luthfi Zuhdi menilai solusi untuk meredakan ketegangan di Laut Merah tidak hanya berkaitan dengan interaksi langsung antara AS dan Houthi, tetapi juga melibatkan beberapa negara yang pada akhirnya saling terkait dengan situasi di Gaza, Palestina dan hubungan dengan Iran.
“Bekerja sama dengan beberapa negara terkait. Tentu ini tidak lepas dari kondisi di Gaza,” jelas Luthfi kepada NU Online, Selasa (16/1/2024).
Luthfi menyoroti perlunya Israel menghentikan serangan jangka panjang terhadap Gaza sebagai langkah awal dalam menyelesaikan konflik.
Hal ini dianggap sebagai upaya untuk memberikan perlindungan kepada bangsa Palestina dan memberikan hak-haknya. Sejalan dengan hal itu, perbaikan hubungan dengan Iran juga menjadi elemen penting dalam upaya mencapai stabilitas di kawasan tersebut.
“Berarti Israel menghentikan serangan jangka panjang, terjadi perlindungan kepada bangsa Palestina, Palestina diberikan hak-haknya, kemudian hubungan dengan Iran diperbaiki, karena semuanya saling terkait,” jabar dia.
Ia menilai, kelompok Houthi yang dikenal ingin membela Palestina di Gaza, telah melancarkan serangan terhadap kapal berbendera ataupun yang menuju ke Israel. Meskipun secara hukum internasional serangan semacam itu dianggap sebagai pelanggaran, Houthi menyatakan alasan mereka sebagai bentuk pembelaan terhadap Gaza dari serangan Israel.
“Houthi ingin membela Palestina di Gaza. Oleh karena itu, yang diserang adalah kapal berbendera ataupun menuju Israel, tetapi akhirnya beberapa milik Amerika juga diserang,” ujarnya.
Luthfi mencatat bahwa sementara Houthi dianggap melanggar hukum internasional, tindakan serupa juga dilakukan oleh Israel sebelumnya. Namun, ia menekankan pentingnya menghindari spiral pelanggaran dan menekankan perlunya pendekatan damai dan dialogis dalam menyelesaikan konflik.
“Tentu ini adalah penyerangan kapal yang melewati jalur internasional secara hukum internasional yaitu pelanggaran, tapi karena Houthi menyatakan ingin membela Gaza terhadap serangan Israel, sebetulnya alasan apapun ketika dilakukan di jalur internasional, ya tidak boleh,” papar dia.
Serangan AS terhadap Houthi, meskipun memiliki tujuan tertentu, diyakini tidak akan menyelesaikan masalah. Houthi, sebagai kelompok bersenjata yang kuat di wilayah Yaman, sebelumnya telah menerima serangan dari aliansi negara-negara Islam anti-terorisme yang dipimpin oleh Arab Saudi.
“Dengan serangan tersebut, Houthi masih bisa bertahan, bahkan cukup kuat. Oleh karena itu, serangan militer Amerika maupun koalisi dengan inggris dan beberapa negara lainnya ini juga tidak akan menghentikan serangan Houthi,” katanya.