Peringati Maulid Nabi, NU Sudan Gemakan Shalawat dan Kenalkan KH Hasyim Asy'ari
Ahad, 17 Oktober 2021 | 14:15 WIB
PCINU Sudan saat menggemakan shalawat dan mengenalkan KH Hasyim Asy'ari saat peringatan Maulid Nabi Muhammad saw 1443 H. (Foto: Istimewa)
Sudan, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan menyambut perayaan Maulid Nabi Muhammad saw dan Hari Santri dengan menyelenggarakan maulid bertemakan “Gema Shalawat, Darus Biografi, dan Resolusi Jihad KH M Hasyim Asy’ari” pada Jumat (15/10) malam.
Acara ini menjadi lebih istimewa karena dirayakan bersama masyarakat Sudan dan mengambil lokasi di salah satu stan di Maidan Maulid Omdurman. Tempat tersebut adalah lokasi para sufi Sudan menggemakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad setiap malam, mulai tanggal 1 hingga 12 Rabiul Awwal. Salah satu panitia Maidan Maulid mengatakan ada hampir 100 stan yang menampilkan ritual keagamaan dari masing-masing tarekat sufi yang ada di Sudan.
Pada kesempatan tersebut, PCINU Sudah mengenalkan sosok pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari, kepada masyarakat Sudan. Ramadan Efendi dan Sholahuddin menjelaskan biografi singkat Hadratussyekh dan perannya dalam melawan kolonialisme penjajahan.
Dijelaskan, bahwa Hadratussyekh Hasyim Asy’ari adalah sosok yang menggagas konsep jihad yang berlandaskan syariat Islam yang pada 22 Oktober 1945. Hal itu menumbuhkan spirit perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari kolonialisme. Untuk mengenang jasanya dan perjuangan rakyat Indonesia yang berperang melawan kolonialisme, ditetapkanlah tanggal 22 Oktober 1945 yang sekarang diperingati sebagai Hari Santri.
“PCINU Sudan adalah cabang dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Nahdlatul Ulama sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia bahkan dunia. Adapun cabang Nahdlatul Ulama yang bertempat di Sudan ini memiliki beberapa tujuan dan gerakan ilmiah di antaranya kegiatan lailatul ijtima setiap malam senin, seminar-seminar ilmiah, gerakan sosial, dan lain-lain. Kami juga memiliki hubungan dalam aspek keagamaan dan sosial dengan beberapa instansi ilmiah di Sudan diantaranya Majma’ shufi, fiqh, dan lughoh,” ujar Ketua Tanfidziyah PCINU Sudan, Abdurrokhim, dalam sambutannya.
Abdurrokhim berharap dengan adanya acara ini akan terjalin hubungan yang baik antara PCINU Sudan dengan instansi-instansi di Sudan. “Harapan kami akan semakin terjalin relasi wadah kerja sama antara PCINU Sudan dan instansi formal atau nonformal di Sudan yang memliki kesamaan manhaj dan ini adalah sebagai langkah awal untuk menyalurkan gagasan ide-ide teoritis maupun praktis yang menjadi prinsip dasar NU,” tuturnya.
Dalam acara ini, PCINU Sudan yang menjadi tamu istimewa di stan Mahalliah Omdurman. Jamiyyah Syifaul Qulub (JSQ) PCINU Sudah menampilkan rebana khas Indonesia. Masyarakat Sudan yang hadir di acara tersebut tampak antusias menikmati serta khidmat dalam mendengarkan pujian-pujian yang ditampilkan apik oleh personel rebana JSQ. Sholawat an-Nahdliyah dan Yalal Wathon juga turut disenandungkan.
Tak hanya itu, PCINU Sudan juga mengenalkan kesamaan kultur dalam momentum Maulid Nabi antara sufi Indonesia dan Sudan serta mengenalkan khazanah kitab karangan ulama Nusantara dengan memasang bazar stan terbuka, mengenalkan biografi pendiri NU kepada masyarakat Sudan.
Kontributor: Najmuddin
Editor: Syakir NF