Program PCINU Mesir, Mulai Kajian Moderasi Beragama, Riset hingga Pemberdayaan Ekonomi
Senin, 7 November 2022 | 08:30 WIB
PCINU Mesir saat menemui Wapres KH Ma'ruf Amin di Hotel Royal Maxim Palace Kempinski, Kairo, Mesir, pada Ahad (6/11/2022). (Foto: BPMI Setwapres RI)
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Republik Arab Mesir memyampaikan sejumlah kegiatan dan capaian selama ini saat bertemu Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma'ruf Amin di Hotel Royal Maxim Palace Kempinski, Kairo, Mesir, pada Ahad (6/11/2022).
Di antara hal besar yang telah dilakukan PCINU Mesir itu adalah kajian-kajian ilmiah mengenai moderasi beragama, memperkuat riset dan inovasi di kalangan mahasiswa, mengelola dan memberdayakan dana zakat, hingga melakukan berbagai pengembangan ekonomi.
Ketua PCINU Mesir Ahmad Rikza Aufarul Umam memaparkan bahwa di bidang pendidikan saat ini, pihaknya berfokus pada diskursus keilmuan klasik dan kontemporer, serta berorientasi pada produksi karya ilmiah.
“Lembaga-lembaga kajian PCINU Mesir juga kita dorong untuk mengarah pada kajian-kajian penguatan pada moderasi beragama,” ujar Rikza, melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online dari Sekretariat Wapres RI, pada Senin (7/11/2022).
Saat ini, kata Rikza, PCINU Mesir juga tengah menguatkan riset dan inovasi di kalangan mahasiswa di Mesir. Ia mengakui, di Mesir sangat minim metodologi riset. Di Kampus Al-Azhar pun tidak secara langsung diajarkan soal itu.
Karena itulah, PCINU Mesir berinisiatif untuk membangun budaya riset dan literasi, termasuk melalui kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ia melanjutkan, dalam upaya mengembangkan budaya riset ini, PCINU Mesir tentu saja memiliki hambatan, terutama soal akses jurnal ilmiah keindonesiaan dan keagamaan di tingkat nasional, karena semuanya berbayar.
“Mohon dapat dibantu untuk mempermudah akses terhadap jurnal-jurnal tersebut,” harap Rikza kepada Wapres Kiai Ma'ruf Amin.
Lalu di bidang sosial, PCINU Mesir telah ikut mengelola dan memberdayakan zakat, serta dana darurat untuk jaminan keamanan dan kesehatan mahasiswa. Dalam hal ini, PCINU menjalin kerja sama dengan LAZISNU Mesir.
“Terkait pemberdayaan ekonomi, PCINU Mesir saat ini mengelola beberapa unit usaha, ada rumah makan kuliner Nusantara, penginapan, dan jasa ekspedisi barang atau kargo untuk pengiriman kitab-kitab mahasiswa yang akan pulang ke Indonesia,” imbuhnya.
Soal penguatan ekonomi syariah, kata Rikza, PCINU Mesir telah menginisiasi berdirinya Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sejak dua tahun lalu.
Di samping itu, PCINU Mesir mengembangkan literasi digital. Salah satunya, saat ini sedang menggarap proyek untuk promosi khazanah dan pemikiran ulama Nusantara, termasuk Syekh Nawawi Al-Bantani untuk dipromosikan secara luas di kalangan internasional dengan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Arab.
Sebelumnya, Wapres RI KH Ma'ruf Amin secara khusus meminta jajaran PCINU Mesir untuk meningkatkan literasi mengenai ekonomi syariah dan terus menjaga pola berpikir moderat, sebagaimana yang telah dilakukan para kiai NU terdahulu.
Untuk diketahui, dalam pertemuan bersama Wapres itu, Rikza ditemani oleh Katib Syuriyah PCINU Mesir H Faiz Husaini dan Ketua PCI Fatayat NU Mesir Dzurriyah Ahsantiyah.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syamsul Arifin